Pintu Ekonomi Baru dari Bandara Kertajati
Bandar udara yang dinanti-natikan warga Jawa Barat akhirnya kelar. Presiden Joko Widodo hari ini, Kamis (24/5), melakukan penerbangan perdana ke Bandara Internasional Kertajati, Majalengka. Ia didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Presiden Jokowi berharap pemerintah daerah dan Angkasa Pura II selaku operator bandara mampu bersinergi menciptakan kinerja positif dengan memberikan pelayanan terbaik. “Juga terciptanya dampak ekonomi positif untuk Provinsi Jawa Barat. Tumbuhnya perekonomian daerah tentu akan menarik minat para investor sehingga percepatan pembangunan bisa segera dirasakan oleh masyarakat luas,” kata Jokowi.
Harapan yang sama disampaikan Budi Karya. Bandara Kertajati diproyeksikan menjadi pintu gerbang Provinsi Jawa Barat. Keberadaannya akan membuka banyak pilihan penerbangan yang mampu mengakomodasi kebutuhan para pengguna. Hal ini dapat memicu minat para pebisnis penerbangan untuk membuka rute dari dan menuju Kertajati. Tidak hanya penerbangan domestik, juga internasional. Konektivitas penerbangan pun akan meningkat dan berefek pada roda ekonomi masyarakat daerah.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, pun menyatakan optimismenya bahwa Bandara Kertajati mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah. “Pemerintah Daerah serta masyarakat Jawa Barat bisa berbangga diri dengan bandara megah ini,” ujar Heryawan.
Untuk itu, masyarakat diharapkan bisa berpartisipasi dalam melihat peluang-peluang usaha yang bisa dikembangkan agar dampak ekonomi bisa dirasakan bersama. Dia optimistis pertumbuhan ekonomi akan meningkat setelah bandara internasional ini dioperasikannya.
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Bandara yang akan melakukan grand launching pada Juli 2018 ini memiliki landasan pacu 2.500 meter dengan luas terminal 96.000 meter persegi.
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) memberikan keterangan kepada wartawan didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kelima kiri), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (keenam kiri), Menko Bidang Kearitiman Luhut Binsar Pandjaitan (kiri), dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (ketiga kiri) saat tiba di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
BIJB merupakan bandara kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng yang memiliki luas lahan mencapai 1.800 hektare.
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Pekerja membersihkan ruang pengambilan bagasi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
AP II akan menerapkan konsep Smart Airport untuk mengakomodasi kebutuhan pelanggan melalui aplikasi digital maupun kegiatan operasional bandara.
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Bandara BIJB dibangun sejak Desember 2015 dengan nilai proyek bandara mencapai Rp 2,6 triliun Kertajati akan memiliki terminal berkapasitas 5,6 juta penumpang per tahun.
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Pada tahap pertama, luasan terminal mencapai 96.000 m2 dengan kapasitas penumpang 5-12 juta penumpang per tahun. Pada tahap ultimate, akan dilakukan penambahan luasan hingga 209.151 m2 sehingga terminal akan memiliki daya tampung sekitar 29,3 juta per tahun
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Pesawat Kepresidenan yang ditumpangi Presiden Joko Widodo dan rombongan disambut prosesi water salute (penyiraman air) sebagai bagian dari Historical flight saat mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5).