Perbanyak Pusat Logistik, Indonesia Bisa Jadi Hub Logistik di ASEAN
KATADATA - Presiden Joko Widodo bercita-cita menjadikan Indonesia sebagai hub logistik di kawasan ASEAN, bahkan Asia Pasifik. Salah satu upaya menggapai cita-cita tersebut melalui pembangunan Pusat Logistik Berikat (PLB).
PLB merupakan gudang logistik multifungsi untuk menyimpan berbagai barang impor atau lokal dengan berbagai insentif. Antara lain, penangguhan bea masuk serta pajak impor selama tiga tahun. Dengan begitu, bisa memangkas waktu transit barang. "Di era kompetisi sekarang ini, era percepatan kerja, percepatan pembangunan, mari kita jadikan PLB ini sebagai hub logistik di Indonesia, Asia Pasifik dan ada di Indonesia." kata Jokowi saat meresmikan PLB milik PT Cipta Krida Bahari di Cilincing, Jakarta, Kamis (10/3) .
Ia menginginkan, pusat logistik ada di sejumlah provinsi. Saat ini sudah ada 11 PLB di Balikpapan, Cakung, Denpasar, Karawang dan Cikarang. Selain Cipta Krida , perusahaan-perusahaan yang juga mengoperasikan pusat logistik adalah PT Petrosea Tbk, PT Pelabuhan Penajam, PT Kamadjaja Logistics, PT Toyota Manufacturing Indonesia, PT Dunia Express, PT Dahana (Persero), PT Khrisna Cargo, PT Gerbang Teknologi Cikarang, PT Vopak Terminal Merak dan PT Agility International.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pembangunan PLB merupakan realisasi paket kebijakan jilid II yang dikeluarkan pemerintah pada Oktober 2015. Payung hukumnya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2015 tentang Tempat Penimbunan Berikat serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 272/PMK.04/2015 tentang Pusat Logistik Berikat.