Pembangunan Jaringan Gas hingga Agustus Capai 70,66% dari Target

Image title
3 September 2020, 19:34
Petugas menunjukan angka pemakaian gas saat sosialisasi kepada warga yang baru mendapat sambungan gas rumah tangga di Kramatwatu, Serang, Banten, Sabtu (27/6/2020). Perusahaan Gas Negara (PGN) menargetkan perluasan jaringan gas rumah tangga tahap 2 di wil
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.
Petugas menunjukan angka pemakaian gas saat sosialisasi kepada warga yang baru mendapat sambungan gas rumah tangga di Kramatwatu, Serang, Banten, Sabtu (27/6/2020).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas) tahun ini sebanyak 127.864 sambungan rumah (SR) di 23 kabupaten/kota. Hingga Agustus realisasi pembangunan fisik jargas mencapai 70,66% dan realisasi keuangan mencapai 40,04%.

Awalnya, pembangunan jargas tahun ini ditargetkan sebanyak 266.070 SR dengan anggaran sebesar Rp 3,029 triliun. Namun, karena pandemi Covid-19 pembangunan jargas dipangkas separuhnya menjadi 127.864 SR dengan alokasi anggaran Rp 1,428 triliun.

Menurut Pelaksana Tugas Dirjen Migas Ego Syahrial rendahnya realisasi keuangan lantaran proses pembayaran yang masih harus menunggu tahap pengujian yang baru akan rampung pada awal kuartal IV tahun ini.

"Jadi memang realisasi dari anggaran daripada kementerian ESDM khususnya Dirjen migas tipikalnya terjadi di awal kuartal empat hingga November," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR, Kamis (3/9).

Ego menegaskan menjelaskan pandemi Covid-19 membutuhkan penanganan yang serius. Oleh karena itu, Kementerian ESDM mengubah fokus (refocussing) anggaran belanjanya untuk membantu penanggulangan pandemi.

Selain jargas, pembangunan infrastruktur migas yang juga mengalami refocussing yakni konversi BBM ke BBG untuk nelayan dan petani sebesar masing-masing 25.000 dan 10.000 paket dengan total anggaran Rp 302,5 miliar. Kemudian, layanan perencanaan dan pembangunan infrastruktur sebesar Rp 37,55 miliar.

Terkait hal itu, Komisi VII DPR RI meminta agar jumlah converter kit yang dibagikan kepada nelayan dan petani dapat ini ditingkatkan. Pasalnya, pembagian converter kit ini dinilai dapat berdampak langsung bagi masyarakat.

Adapun dalam kesimpulan rapat, Komisi VII meminta jumlah converter kit yang dibagikan menjadi masing-masing 30 ribu unit untuk petani dan nelayan.

Adapun pembangunan jargas tahun fokus pada 23 kabupaten dan kota di Indonesia. Pembangunan jargas terbesar dilakukan di Balikpapan, Penajam Paser Utara, Tarakan. Pemerintah menargetkan setidaknya 16.809 SR terpasang pada tahun ini.

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...