Target Berat Lifting Satu Juta Barel Minyak di Era Transisi Energi

Image title
28 April 2021, 19:13
lifting satu juta barel minyak, lifting minyak
123RF.com/sergeiminsk
Ilustrasi lifting migas.

Semangat pemerintah menggenjot target lifting satu juta barel minyak mentah per hari pada 2030 belum padam. Sekalipun target tersebut ditetapkan di tengah persaingan energi yang semakin ketat.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan industri minyak dan gas bumi tengah memiliki pekerjaan besar guna mencapai target satu juta barel. Sementara transisi energi menuju era energi baru yang bersih dan ramah lingkungan terus berjalan.

Transisi ini terlihat dari persentase pemanfaatan energi, terutama dari sektor energi baru dan terbarukan yang terus meningkat tiap tahunnya. Sementara porsi bauran energi fosil dari minyak dan gas bumi semakin menurun.

"Indonesia telah menandatangani perjanjian Paris. Meski persentase migas turun tapi secara volume justru meningkat, seiring dengan kebutuhan energi yang terus meningkat," ujar Dwi dalam webinar LKJ SKK Migas & KKKS 2021, Rabu (28/4).

Menurut Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang rencana umum energi nasional, proyeksi kebutuhan energi Indonesia pada 2030 untuk minyak bumi diperkirakan 112,9 juta ton setara minyak (million ton oil equivalent/MTOE), gas bumi 109,1 MTOE, batu bara 147,5 MTOE, dan EBT sebesar 130,5 MTOE.

Sedangkan untuk 2050 komposisinya akan menjadi sebagai berikut, minyak bumi 197,7 MTOE, gas bumi 242,9 MTOE, batu bara 255,9 MTOE, dan EBT 315,7 MTOE.

Meski begitu, guna mengejar target lifting minyak satu juta barel per hari dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030, dibutuhkan investasi yang cukup besar. "Kami perkirakan industri hulu migas dapat menarik investasi atau Indonesia membutuhkan investasi dengan total US$ 187 miliar," kata Dwi.

Selain menarik investasi, target tersebut juga dapat memberikan efek pengganda berupa gross revenue senilai US$ 371 miliar dengan pendapatan negara sebesar US$ 131 miliar pada 2030. Hal ini pun akan berdampak baik bagi perekonomian nasional dan regional.

Namun, terdapat beberapa tantangan di sektor ini yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk segera dituntaskan. Beberapa di antaranya seperti rumitnya perizinan, tumpang tindih peraturan antara pemerintah pusat dan daerah, rezim fiskal yang kurang menarik, dan lain sebagainya.

Lifting Migas Kuartal I 2021 di Bawah Target

Adapun realisasi lifting minyak per Maret 2021 baru mencapai 676,2 ribu barel per hari (BOPD) atau 96% dari target 705 ribu BOPD. Hal ini seiring dengan pandemi yang menghambat kegiatan di sektor hulu migas.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...