Interkoneksi Listrik di Pulau-pulau Besar Ditargetkan Terealisasi 2024
Pemerintah menargetkan interkoneksi jaringan listrik di pulau-pulau besar di Indonesia, yakni Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, dapat terealisasi pada 2024. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh wilayah.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial menjelaskan bahwa interkoneksi ini untuk menjaga stabilitas sistem kelistrikan. Selain keempat pulau tersebut, pemerintah juga berencana membangun interkoneksi di beberapa pulau lainnya.
"Target pemerintah pada tahun 2024 adalah interkoneksi di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, dan beberapa interkoneksi antar pulau baik yang sedang progres maupun masih dalam kajian," ujar Ego dalam sebuah acara diskusi virtual, Rabu (7/7).
Pemerintah juga merencanakan tujuh proyek Smart Grid di Jawa-Bali. Rincian lokasinya yaitu Cawang, Jakarta; Jawa Control Center (JCC) Gandul, P2B, Depok; Cirata Hydro Electric Power Plant (HEPP) Smart Control Project, Jawa Barat; Regional Control Center (RCC) Cigereleng, Jabar; RCC Ungaran, Jawa Tengah; RCC Waru, Jawa Timur; RCC Bali.
Selain itu, upaya digitalisasi dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi juga dilakukan melalui pendekatan Internet of Things (IoT), dimana dengan Smart Grid dimungkinkan adanya komunikasi antara pasokan (supply) dan permintaan (demand) listrik.
Bahkan implementasi Smart Grid telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024. Beberapa lokasi pengembangan smart grid di Sistem Jawa Bali yakni, Advance Metering Infrastructure (AMI) untuk pelanggan PLN di Jakarta, Digital Substation Sepatan II.
Kemudian, Digital Substation Teluk Naga II, Reliability Efficiency Optimization Center (REOC) pada sistem milik Indonesia Power, Remote Engineering, Monitoring, Diagnostic and Optimization Center (REMDOC) pada sistem milik PT PJB.
Sebelumnya, hingga Juni 2021 PLN telah merampungkan 12 proyek infrastruktur listrik bernilai Rp 12,43 triliun. Infrastruktur kelistrikan ini akan memperkuat sistem kelistrikan serta memenuhi kebutuhan listrik di wilayah DKI Jakarta, Banten dan sebagian Jawa Barat.
Tak hanya itu, sebagian besar proyek strategis ini juga sangat berdampak besar pada sentra ekonomi dan bisnis di Jawa Bagian Barat. Kemudian juga mendukung program pemerintah seperti Mass Rapid Transit (MRT) fase 2, perluasan bandara Soekarno Hatta, serta menyokong aktivitas masyarakat serta industri.