PGN Bangun Pipa Semarang-Batang, BPH Migas: Tunggu Proyek Cisem Jelas
BPH Migas menyarankan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang berencana untuk terlibat dalam proyek pembangunan transmisi pipa gas ruas Cirebon-Semarang (Proyek Cisem), khususnya ruas Semarang-Batang, agar menunggu kejelasan siapa yang akan menggarap proyek tersebut.
Pasalnya saat ini masih ada PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), selaku pemenang lelang kedua proyek Cisem. Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio mengatakan bahwa sebaiknya PGN menunggu keputusan BPH Migas sebelum bangun pipa Semarang-Batang.
Ia menjelaskan, menurut Peraturan Menteri ESDM No.4 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Gas Bumi Pada Kegiatan Usaha Hilir Minyak Dan Gas Bumi, kawasan yang belum terbentuk wilayah jaringan distribusi (WJD), maka badan usaha dapat mengajukannya sepanjang mendapat pertimbangan dan izin niaga dari BPH Migas.
"Sedangkan untuk pipa transmisi, hanya ada satu celah, yaitu lelang melalui BPH Migas atau penugasan dari menteri ke BUMN dengan pertimbangan BPH Migas," ujarnya kepada Katadata.co.id, Jumat (16/7).
Hingga kini BPH Migas masih mendalami tiga dokumen persyaratan yang telah diserahkan BNBR. Persyaratan tersebut yaitu studi kelayakan (feasibility study), front-end engineering design (FEED), serta gas transportation agreement (GTA) dengan shipper. BPH Migas akan memutuskan kelanjutan dari Proyek Cisem akhir bulan ini.
Sebelumnya, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan, mengatakan bahwa pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk terlibat dalam proyek Cisem. Adapun dalam koordinasi tersebut pembangunan proyek akan diprioritaskan terlebih dahulu ruas Semarang-Batang.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM. Kita prioritas dari Semarang-Batang, sehingga nanti ada pasokan gas ke Batang melalui jaringan Semarang-Batang yang akan dilanjutkan antar Batang-Cirebon," ujar dia dalam diskusi Investor Daily Summit 2021, Selasa (13/7).
Seperti diketahui, Kementerian ESDM memutuskan untuk melanjutkan pembangunan proyek Cisem dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Meski begitu, keputusan tersebut ditentang oleh BPH Migas.
Bahkan proyek ini sudah dimasukkan dalam RAPBN 2022 yang sempat dibahas dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR beberapa waktu lalu. Berdasarkan data paparan, proyek Cisem ini nantinya terbagi ke dalam dua tahun anggaran.
Satu ruas pada tahun anggaran (TA) 2022 untuk membangun tahap Semarang-Batang ±84 km dengan anggaran Rp 1 triliun, dan TA 2023 untuk membangun tahap Batang-Cirebon sepanjang ±153 km dengan anggaran Rp 1,89 triliun.