Produksi Migas Pertamina Kuartal III 866 Ribu BOEPD, 105% dari Target
Subholding Upstream Pertamina mencatatkan produksi migas hingga September 2021 sebesar 866 ribu barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/boepd). Terdiri dari produksi gas sebesar 2.614 mmscfd dan produksi minyak 415 ribu bopd.
CEO Subholding Upstream Pertamina menyampaikan pihaknya terus berupaya maksimal untuk pemenuhan target produksi migas nasional. Adapun pemenuhan target produksi tersebut merupakan hasil dari pengelolaan lapangan yang ada di dalam dan luar negeri.
"Untuk produksi di dalam negeri sendiri, produksi migas Subholding Upstream mencapai 717 ribu boepd atau 100% terhadap target kuartal III RKAP 2021, yang terdiri dari produksi minyak 319 ribu bopd dan gas 2.308 mmscfd”, ujar Budiman dalam keterangan tertulis, Rabu (3/11).
Walaupun pandemi belum berakhir, namun kondisi ekonomi Indonesia mulai menunjukan perbaikan. Hal ini terlihat dengan meningkatnya serapan gas oleh industri. Lifting gas subholding upstream sampai dengan September 2021 telah mencapai 105% dari target kuartal 3 RKAP 2021.
Adapun upaya penambahan cadangan juga terus dilakukan, sampai dengan kuartal 3 2021 ini Subholding Upstream juga membukukan penambahan cadangan P1 sebesar 428 MMBOE atau 15% lebih tinggi dari target kuartal 3 RKAP 2021. Sedangkan temuan sumber daya 2C, sampai dengan September 2021 adalah sebesar 174 MMBOE.
Untuk kegiatan pengeboran pengembangan sendiri, hingga September 2021 setidaknya tercatat sudah terlaksana sebanyak 195 sumur, dan ada 45 sumur yang saat ini sedang dalam proses pengeboran.
Sementara, untuk kegiatan pengeboran sumur eksplorasi, saat ini yang sudah selesai dikerjakan yakni sebanyak delapan sumur dan ada tiga sumur yang sedang dalam proses pengeboran. Simak databoks berikut:
Budiman mengatakan Subholding Upstream akan terus berupaya melakukan kinerja yang optimal untuk memenuhi target-target yang telah ditetapkan. Terutama dengan menjaga dan memastikan aspek HSSE dijalankan dengan baik.
Perusahaan juga akan memastikan seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat jadwal serta tetap menjaga cost effectiveness melalui program optimasi biaya “OPTIMUS”.
Menurutnya transformasi Pertamina khususnya di hulu menjadi Subholding Upstream menjadikan sinergi yang lebih kuat dalam kegiatan hulu migas melalui pola regionalisasi. Sehingga dapat lebih meningkatkan operational excellence serta proses pengambilan keputusan yang lebih cepat.
Bergabungnya wilayah kerja Rokan pada sembilan Agustus 2021 yang lalu juga turut memperkuat portofolio subholding upstream Pertamina di dalam negeri.
"Kami sampaikan apresiasi kepada Kementerian ESDM, SKK Migas, Pemerintah Daerah serta seluruh stakeholder lainnya atas dukungan positif yang selalu diberikan kepada Pertamina khususnya Subholding Upstream," kata dia.