Proyek Listrik 35 GW Terus Berjalan, Ini Progresnya hingga Akhir 2022

Happy Fajrian
31 Januari 2023, 16:41
pembangkit listrik, 35000 mw, kementerian esdm
Katadata/Courtesy of PLN
Pembangkit listrik tenaga uap.

Megaproyek pembangkit listrik 35.000 megawatt masih berlanjut meski di tengah kondisi kelebihan pasokan listrik PLN. Kementerian ESDM melaporkan hingga akhir 2022 sebanyak 415 unit pembangkit telah beroperasi komersial dengan total kapasitas 16.596 MW.

“Penyelesaian pembangkit mencapai 16.596 MW dibandingkan status akhir tahun 2021 yaitu sekitar 11.257,5 MW, naik sekitar 5.338,2 MW,” kata Plt. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, dalam konferensi pers yang dipantau secara daring, Selasa (31/1).

Dari kapasitas yang telah beroperasi tersebut didominasi oleh pembangkit listrik independent power producer (IPP) atau swasta sebesar 11.897 MW dari 189 unit pembangkit, sisanya 4.698 MW milik PLN dari 226 unit pembangkit.

Adapun melalui proyek ini pemerintah akan membangun 970 unit pembangkit listrik dari berbagai jenis, termasuk dari sumber energi baru terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), panas bumi (PLTP), mikrohidro (PLTM).

Dari jumlah tersebut 572 unit pembangkit dengan kapasitas total 29.983 MW telah memiliki kontrak jual beli listrik atau power purchase agreemen, sisanya 398 unit sebesar 5.478 MW belum memiliki PPA.

Sementara itu 123 unit pembangkit dengan total kapasitas 12.839 MW masih dalam proses konstruksi, 34 unit pembangkit berkapasitas 549 MW telah memiliki PPA namun konstruksinya belum dimulai, 35 unit (558 MW) masih dalam proses pengadaan, dan 363 unit (4.920 MW) masih dalam proses perencanaan.

Berikut adalah daftar pembangkit listrik yang telah beroperasi atau melaksanakan commercial operational date (COD) pada 2022:

  1. PLTU Jawa 4 unit 5 dan 6: 2 x 1.070 MW
  2. PLTU Jawa Tengah (PPP) unit 1 dan 2: 2 x 1.000 MW
  3. PLTGU Riau: 294,7 MW
  4. PLTMG Bangkanai FTP 2: 127,1 MW
  5. PLTP Sokoria unit 1: 6,6 MW
  6. PLTP Sorik Marapi FTP-2: 62,8 MW
  7. PLTS Selayar: 1,3 MW
  8. PLTS Sangihe: 1,3 MW
  9. PLTS Medang: 0,3 MW
  10. PLTS Nusa Penida dan Terapung Waduk Nusa Penida: 3,19 MW
  11. PLTU Lontar Exp: 315 MW
  12. PLTGU Muara Tawar Add-on Blok 2: 165,75 MW
  13. PLTU Sulsel Barru 2: 123,4 MW
  14. Serta 21 unit PLTM: 96,8 MW

Dadan menyampaikan bahwa penambahan kapasitas pembangkit listrik tahun ini sebesar 5.338,2 MW masih di bawah target sebesar 5.988,64 MW. Hal ini seiring turunnya realisasi investasi ketenagalistrikan sebesar 14% menjadi US$ 5,75 miliar dari tahun sebelumnya US$ 6,17 miliar.

Meskipun realisasi tersebut melampaui target yang sebesar US$ 5 miliar. Dadan menyebut turunnya investasi di sektor ini dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya penurunan konsumsi listrik imbas pandemi Covid-19 yang menyebabkan beberapa proyek mengalami perubahan jadwal COD.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...