Luhut: Akuisisi Blok Masela Tunggu Kesepakatan Harga dengan Shell

Muhamad Fajar Riyandanu
9 Mei 2023, 13:55
blok masela, pertamina, shell, luhut,
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Ilustrasi blok migas.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan bahwa pemerintah akan berkontribusi dalam akuisisi 35% hak pastisipasi pengelolaan Blok Masela yang dilepas oleh Shell.

Langkah ini dipertegas oleh sikap Pertamina yang telah menyelesaikan finalisasi konsorsium dengan perusahaan migas asal Malaysia, Petronas. Luhut menyampaikan bahwa mekanisme alih aset pengelolaan Blok Masela kini tinggal menunggu kesepakatan harga yang ditawarkan oleh Pertamina kepada Shell.

Dia mendorong proses alih aset segera rampung agar pengelolaan Blok Masela bisa mulai berjalan pada tahun ini. “Untuk Masela, Pertamina sudah finalisasi dengan Petrnonas. Kendala saat ini soal kesepakatan harga saja di SKK Migas. Pertamina dan Kementerian ESDM sudah happy,” kata Luhut di Westin Hotel Jakarta pada Selasa (9/5).

Kementerian ESDM sebelumnya juga memastikan konsorsium untuk alih kelola baru pengelolaan Proyek Abadi LNG Blok Masela mulai terbentuk pada Juni 2023. Konsorsium itu akan mengakuisisi 35% hak pastisipasi pengelolaan yang dilepas oleh Shell. “Pada dasarnya prosesi alih aset ini berada di jalur yang baik,” kata Luhut.

Sebelumnya, Kepala SKK Migas, Dwi Soejipto, mengungkapkan bahwa konsorsium Pertamina dan Petronas akan segara menyampaikan klausul perjanjian yang mengikat atau binding offer paling lambat pada pekan ketiga April.

Konsorsium Pertamina dan Petronas akan berkolaborasi dengan Inpex Corporation sebagai operator sekaligus pemegang saham mayoritas Blok Masela.

"Kami juga terus komunikasi dengan Shell agar mereka segera menyelesaikan alih hak partisipasi ini," kata Dwi dalam konferensi pers Kinerja Hulu Migas Kuartal I tahun 2023, Senin (17/4).

Pertamina dan Petronas kini sedang dalam proses untuk menyepakati rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) bersama SKK Migas. Satu poin utama yang dibahas dalam PoD tersebut adalah implementasi teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon atau Carbon Capture and Storage (CCS).

Adanya tambahan fasilitas CCS di Proyek LNG Masela berdampak pada biaya proyek yang membengkak sebesar US$ 1,4 miliar atau Rp 21 triliun. "Sejalan dengan itu, Inpex juga mengkaji PoD untuk memasukan CCS menjadi bagian dari Proyek Masela," ujar Dwi.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...