Harga Batu Bara Merosot Lagi ke US$ 167, Terendah Sejak Januari 2022

Happy Fajrian
10 Mei 2023, 08:08
harga batu bara
ANTARA FOTO/Andri Saputra/pras.
Sejumlah kapal kayu berusaha menarik kapal tongkang bermuatan batu bara melintasi perairan Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Sabtu (29/4/2023).

Koreksi harga batu bara terus berlanjut. Kini harga mineral hitam ini merosot hingga menyentuh level terendahnya sejak Januari 2022 dipicu oleh turunnya permintaan di tengah kondisi tingginya persediaan.

Harga batu bara ICE Newcastle pada Selasa (9/5) ditutup pada posisi US$ 169 per ton, turun 65 sen dibandingkan sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan terakhir harga merosot US$ 18,55 atau 9,88% dari level US$ 187,55 pada Selasa (2/5).

Sedangkan harga untuk kontrak Juni 2023 juga ditutup pada posisi US$ 167,65 per ton, turun 85 sen dibandingkan sehari sebelumnya. Dalam sepekan harga telah terkoreksi US$ 22,35 atau 11,76% dari posisi US$ 190.

Merosotnya harga batu bara juga dipengaruhi oleh penurunan harga gas yang saat ini menjadi opsi yang lebih murah untuk pembangkitan listrik. Dengan demikian, harga batu bara telah merosot lebih dari 45% sepanjang tahun ini atau secara year to date.

India, salah satu negara pengonsumsi batu bara terbesar dunia, berencana untuk menghentikan proyek pembangkit listrik tenaga uap batu bara baru, meski akan terus melanjutkan proyek yang sudah ada pada pipeline. Namun rencana ini masih menunggu persetujuan Perdana Menteri Narendra Modi.

“Setelah mempertimbangkan beberapa bulan terakhir, kami mencapai kesimpulan bahwa kami tidak membutuhkan pembangkit batu bara baru selain yang sudah ada di pipeline,” kata salah satu sumber pemerintah India, seperti dikutip Reuters, Rabu (10/5).

Jika rencana ini disetujui, maka Cina akan menjadi satu-satunya ekonomi besar di dunia yang masih terbuka untuk penambahan kapasitas pembangkit listrik batu bara baru. Cina dan India saat ini berkontribusi terhadap 80% dari total proyek batu bara global.

Sementara itu impor batu bara Cina pada April turun dari level tertinggi 15 bulan di bulan sebelumnya seiring permintaan listrik yang lemah, persediaan yang tinggi, dan penurunan harga domestik membatasi pembelian di luar negeri.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...