Kerek Elektrifikasi Wilayah 3T, BUMN Usulkan PMN Rp 10 T untuk PLN

Muhamad Fajar Riyandanu
5 Juni 2023, 14:08
pmn, elektrifikasi, pln, kementerian bumn,
ANTARA FOTO/Arnas Padda/nz
Petani memperbaiki posisi lampu penghalau hama di kebun bawang merah di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Selasa (2/5/2023).

Kementerian BUMN mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 10 triliun untuk percepatan rasio elektrifikasi PLN pada 2024. Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury, mengatakan bahwa besaran pendanaan tersebut berasal dari dana investasi tahun ini.

PMN tersebut rencananya dialokasikan ke masing-masing regional PLN. "Untuk 2024, PMN kepada PLN terutama untuk melakukan pengembangan transmisi dan distribusi yang terkait dengan penugasan listrik masuk desa," kata Pahala dalam rapat kerja (Raker) dengan Komisi VI pada Senin (5/6).

PLN mencatat 4.700 desa belum tersentuh listrik. Ribuan desa tersebut tersebar di tujuh provinsi, yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku, Papua dan Papua Barat. Ribuan desa yang belum menerima suplai listrik terletak di lokasi yang sulit terjangkau dan terisolasi.

Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa biaya investasi infrastruktur ketenagalistrikan di daerah terpencil mencapai Rp 24 juta hingga Rp 25 juta per pelanggan. Nominal ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan instalasi listrik di Pulau Jawa senilai Rp 1 juta per pelanggan.

Perusahaan setrum pelat merah itu juga telah mengajukan PMN senilai Rp 10 triliun untuk kebutuhan percepatan elektrifikasi pada 2023. Dari dana Rp 10 triliun yang diajukan, sebanyak Rp 2 triliun akan dialokasikan untuk regional Jawa, Madura, Bali (Jamali).

Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk menggantikan suplai listrik yang selama ini disediakan mandiri oleh masyarakat. Selanjutnya, dana Rp 4,5 triliun akan dialokasikan untuk regional Sumatera dan Kalimantan untuk membangun pembangkit listrik tenaga air dan transmisi listrik untuk menghubungkan listrik di daerah terpencil.

Kemudian dana PMN Rp 3,5 triliun akan digulirkan untuk regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Papua Barat yang akan dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur pembangkit listrik tenaga air, mikrohidro, gas dan uap, dan pembangkit listrik tenaga mesin gas.

"Selain meningkatkan rasio eletrifikasi, dana PMN juga difungsikan untuk mempercepat transisi energi dengan menyasar sumber daya alam setempat," kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI pada Rabu (15/6/2022).

PLN menghitung proyeksi untuk mencapai rasio elektrifikasi dan rasio Desa Berlistrik 100%, dibutuhkan total anggaran Rp 18 triliun sampai Rp 20 triliun. Diperkirakan sebanyak Rp 2,03 triliun dialokasikan untuk regional Jamali.

Adapun di regional Sumatera dan Kalimantan membutuhkan Rp 9,93 triliun dan Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Papua Barat membutuhkan dana Rp 6 triliun.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...