Penyaluran Subsidi Motor Listrik Seret, Pemerintah Diminta Sasar Ojol

Muhamad Fajar Riyandanu
20 Juli 2023, 17:03
subsidi motor listrik, konversi motor listrik, ojol
Gojek, Grab, Katadata/Desy Setyowati
Gogoro Gojek dan motor listrik Grab.

Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) mendorong pemerintah untuk menggencarkan penyaluran subsidi motor listrik Rp 7 juta kepada masyarakat atau perusahaan yang bergerak di sektor penyedia jasa pengiriman logistik dan transportasi umum seperti ojek online alias ojol.

Langkah tersebut dinilai efektif untuk mengerek jumlah pembelian motor listrik baru maupun konversi motor BBM ke motor listrik. Ketua Aismoli Budi Setiyadi mengatakan bahwa realisasi penyaluran subsidi motor listrik masih belum optimal.

Dia mengatakan bahwa pendaftar yang mengajukan diskon pembelian motor listrik baru menyentuh kurang lebih 1.000 unit akhir semester 1. Angka tersebut terbilang minim jika dibandingkan dengan target penyaluran subsidi 200.000 unit hingga akhir 2023.

"Angka tersebut belum begitu maksimal, artinya masih kecil. Karena target tahun ini 200.000 unit sampai akhir Desember," kata Budi kepada Katadata.co.id pada Kamis (20/7).

Melansir catatan laman SISAPIRa yang berada di bawah naungan Kementerian Perindustrian per hari ini, Kamis 20 Juli, terdapat 976 pengajuan subsidi motor listrik baru yang masih dalam tahap proses pendaftaran.

Sementara ada 98 unit yang terverifikasi dan 36 motor listrik yang sudah tersalurkan. Artinya masih ada 198.890 sisa kuota pengajuan diskon pembelian motor listrik.

Budi beranggapan penyaluran subsidi motor listrik maupun konversi motor BBM ke motor listrik yang menyasar pada motor operasional jasa logistik dan transportasi umum dapat menaikan kepercayaan masyarakat atas penggunaan motor listrik.

Selain itu, Budi juga mendorong pemerintah untuk memasifkan penggunaan motor listrik bagi pegawai BUMN. "Untuk ojek kerja sama dengan aplikator seperti Grab, Gojek, Maxim untuk jasa logistik dan transportasi umum," ujar Budi.

Mantan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan itu menjelaskan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui soal program subsidi motor listrik.

Terutama masyarakat kategori penerima prioritas, seperti penerima bantuan subsidi upah (BSU), penerima bantuan produktif usaha mikro (BPUM), penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan penerima subsidi listrik 450-900 VA.

Untuk konversi motor listrik, Kementerian ESDM menyampaikan telah ada 278 permohonan pengajuan subsidi hingga 29 Mei dari target 50.000 unit sampai akhir 2023. Proses konversi dari program yang berjalan sejak Maret 2023 itu akan dilaksanakan oleh enam unit bengkel pelaksana konversi.

Katadata telah menghubungi Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana, untuk mendapatkan informasi terbaru ihwal data aktual permohonan pengajuan insentif konversi motor BBM menjadi motor listrik.

Akan tetapi, Dadan belum mau menjabarkan catatan teranyar dari pihaknya. "Nanti ya, minggu depan akan kami sampaikan progresnya secara lengkap," ujarnya kepada Katadata.co.id melalui pesan singkat .

Di samping itu pemerintah juga berencana menerbitkan surat keputusan bersama (SKB) yang melibatkan Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, dan Kepolisian soal percepatan penyaluran biaya insentif senilai Rp 7 juta kepada bengkel pelaksana konversi motor listrik.

Penerbitan SKB akan mempercepat termin penyaluran insentif subsidi Rp 7 juta kepada bengkel pelaksana konversi motor listrik menjadi tujuh hari dari durasi dua pekan yang berlaku saat ini.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...