Menang Lelang, Pertagas Jadi Operator Gas Pipa Proyek Cisem Tahap I
Kementerian ESDM menetapkan PT Pertagas sebagai operator atau transporter gas pipa transmisi Cirebon-Semarang alias proyek Cisem tahap I yang mencakup ruas Semarang - Batang.
Penunjukan Pertagas sebagai operator pipa gas Cisem I merupakan hasil keputusan pemenang lelang yang telah dilaksanakan sebelumnya. Lelang itu diikuti oleh empat badan usaha yang seluruhnya adalah anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
Dalam menjalankan fungsi sebagai operator, Pertagas bakal menjadi mitra Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi atau Lemigas dalam menjalankan penyaluran gas bumi pada pipa transmisi Cisem tahap I.
Model kolaborasi tersebut nantinya akan mengatur kepemilikan aset yang berada di bawah tanggung jawab pemerintah, sehingga beban depresiasi tidak ditanggung oleh badan usaha terpilih.
“Untuk pengelolaan pipa Cisem tahap I, telah ditetapkan Pertagas yang menjadi mitra kerja sama pemanfaatan aset tersebut,” kata Kepala Lemigas, Ariana Soemanto kepada Katadata.co.id melalui pesan singkat pada Rabu (9/8).
Meski begitu, Ari belum memberi rincian informasi terkait durasi kontrak dan besaran toll fee atau tarif penyaluran gas bumi pada proyek Cisem tahap pertama. “Terkait toll fee dan komersialisasi nanti akan kami infokan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menawarkan toll fee proyek Cisem tahap I di rentang US$ 0,25-0,27 per juta metrik british thermal unit (MMBtu). Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi, Laode Sulaeman, menilai tarif tersebut mampu menarik minat badan usaha untuk menjadi operator.
Pipa gas bumi ruas Semarang-Batang itu ditargetkan beroperasi pada Agustus 2023. Proyek pipa gas bumi sepanjang 60 kilometer (km) itu dibangun sejak Mei 2022 lewat pendanaan dari APBN multi years contract.
Pipa itu memiliki diameter pipa 20 inci untuk mentransmisikan gas bumi dengan kapasitas 116 - 235 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dari Stasiun ESDM Semarang di Tambakrejo. Fasilitas itu membentang ke jalan nasional di utara Kota Semarang hingga pintu tol Krapyak dan melalui tol Semarang - Batang menuju Stasiun ESDM Batang.
Pemanfaatan pipa Cisem tahap I ini telah dinanti oleh Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 39,42 MMSCFD dari 26 perusahan di KEK Kendal hingga tahun 2026.
Selain itu, pengadaan pipa gas Cisem tahap I juga bakal menyuplai kebutuhan gas di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan proyeksi kebutuhan gas 25,83 MMSCFD dari 14 perusahaan di KITB Fase I hingga tahun 2028.
Proyek pipa gas bumi Rp 1,17 triliun tersebut diharapkan memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi dan dapat diakses masyarakat secara berkelanjutan. Terutama untuk kebutuhan sektor industri eksisting di sepanjang jalur pipa dan kawasan industri seperti KITB, KEK dan Kawasan Industri Wijayakusuma Semarang di Jawa Tengah.