Ketua DPR AS Kevin McCarthy Digulingkan, Pertama dalam Sejarah
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) mencopot Kevin McCarthy sebagai ketua parlemen. Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah pemimpin DPR AS digulingkan melalui mosi tidak percaya.
McCarthy yang merupakan anggota Partai Republik dari California digulingkan oleh anggota Partai Republik garis keras yang bergabung dengan seluruh anggota Partai Demokrat untuk menyetujui motion to vacate atau mosi untuk mengosongkan.
Terakhir kali pemungutan suara motion to vacate digulirkan di DPR AS terjadi pada pada tahun 1910, terhadap ketua Partai Republik Joseph Cannon. Namun Cannon selamat dari mosi tersebut. Sehingga McCarthy menjadi "korban" pertama penggulingan kepemimpinan di parlemen Amerika.
Adapun mosi kepada McCarthy diajukan oleh perwakilan Partai Republik garis keras Matt Gaetz yang merupakan seteru lama McCarthy. Pemungutan suara yang dilakukan pada Selasa (3/10) malam waktu setempat, berakhir dengan 216-210 untuk melanjutkan mosi tersebut.
“Kevin McCarthy adalah makhluk rawa. Dia naik ke tampuk kekuasaan dengan mengumpulkan uang berbunga khusus dan mendistribusikan kembali uang itu sebagai imbalan atas bantuan. Kami sedang mengatasi demam ini sekarang,“ kata Gaetz setelah pemungutan suara seperti dikutip Reuters.
Dalam perdebatan di DPR, Gaetz dan beberapa sekutunya mengkritik McCarthy karena mengandalkan suara Partai Demokrat untuk memberikan pendanaan sementara guna mencegah penutupan pemerintahan AS atau government shutdown.
Anggota parlemen lainnya, Nancy Mace, mengatakan bahwa dia memilih untuk mencopot McCarthy dari kursi ketua karena McCarthy melanggar janjinya untuk meningkatkan akses terhadap alat kontrasepsi dan mendukung rancangan undang-undang yang dia tulis mengenai perlengkapan pemerkosaan.
“Saya telah membuat kesepakatan dengan Kevin McCarthy, sebagai ketua, bahwa dia tidak menepati janjinya untuk membantu perempuan di negara ini,” kata Mace. “Kami tidak melakukan apa pun untuk mereka.”
Setelah pemungutan suara berakhir, Anggota Parlemen Patrick McHenry dari North Carolina, sekutu dekat McCarthy dan ketua Komite Jasa Keuangan, menjabat sebagai ketua sementara dan memimpin majelis tersebut memasuki masa reses.
McCarthy mengatakan kepada rekan-rekannya pada bahwa dia tidak akan mencalonkan diri sebagai ketua lagi. Dalam pidato pertamanya sejak kehilangan jabatan ketua, McCarthy mengatakan dia tidak akan mengubah apa pun, dan dia merasa beruntung menjadi ketua.
Upaya penggulingan McCarthy secara efektif terjadi pada Sabtu (1/10) usai keberhasilannya menyatukan Partai Demokrat dan Partai Republik untuk menyetujui rancangan undang-undang pendanaan jangka pendek yang menghindari penutupan pemerintah.
Meskipun McCarthy menyenangkan Gedung Putih dengan langkah tersebut, hal ini memicu kebencian yang sudah membara terhadap kepemimpinannya di kalangan anggota kaukus Partai Republik sayap kanan. Beberapa pendukung McCarthy mengatakan mereka berencana untuk mencalonkannya lagi untuk ketua berikutnya.
Namun anggota kepemimpinan Partai Republik lainnya juga telah diusulkan sebagai calon pengganti, termasuk Pemimpin Mayoritas Tom Emmer dari Minnesota dan Pemimpin Mayoritas Steve Scalise dari Louisiana. Keduanya populer di kalangan anggota Partai Republik.
Pemecatan McCarthy sebagai ketua parlemen membuat aktivitas legislatif di DPR terhenti, dengan tenggat waktu penutupan pemerintahan berikutnya akan segera tiba pada 17 November jika Kongres tidak memperpanjang pendanaan.