RI Butuh Rp 26.000 T untuk Bebas Emisi Karbon 2060, Tak Cukup APBN

Image title
2 September 2021, 18:15
emisi karbon, investasi, apbn
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Alat berat mengeruk endapan sampah dengan latar belakang gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Selasa (20/4/2021).

Target Indonesia untuk mencapai net zero emissions atau nol emisi karbon pada tahun 2060 rupanya cukup berat. Pasalnya, guna merealisasikan hal itu, setidaknya dibutuhkan investasi jumbo hingga mencapai Rp 26.000 triliun.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan investasi sebesar itu sangat sulit dipenuhi tanpa kolaborasi semua pihak. Apalagi jika melihat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat ini.

Advertisement

"Kementerian Keuangan bilang ini gak cukup untuk mempersiapkan budget. Tetapi kalau kita melakukannya bersama-sama, semua perusahaan, masyarakat dan bantuan internasional, mungkin kita bisa melakukannya," kata Djoko dalam acara IPA Convex 2021, Kamis (2/9).

Direktur Jenderal Pengendalian dan Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Dhewanthi menyadari untuk merealisasikan RI bebas karbon memang butuh dana yang besar. Namun, keberadaaan teknologi, regulasi dan sumber daya manusia juga tak kalah pentingnya.

Selain itu, ia juga menegaskan jika yang saat ini tengah dikejar oleh pemerintah Indonesia bukanlah zero emissions concept melainkan net zero emissions. Pasalnya setiap kegiatan atau aktivitas yang dilakukan sehari-hari pasti akan menghasilkan emisi.

"Jadi pada saat kita melakukan pembangunan kita juga meningkatkan upaya untuk menyerap emisi. Itu yang dinamakan net zero emissions itu adalah konsep berimbang antara emisi yang dikeluarkan dengan kemampuan untuk menyerap," katanya.

Sektor yang paling besar menyumbang emisi karbon di Indonesia dapat dilihat pada databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement