Pembangkit Fosil Bertambah Lebih Cepat, Ini Strategi Genjot Bauran EBT
Kementerian ESDM mencatat capaian bauran energi terbarukan hingga saat ini telah mencapai 11,1%. Angka ini turun dibandingkan capaian tahun lalu 11,2%. Bahkan pada akhir kuartal III tahun ini bauran energi baru terbarukan (EBT) sempat menyentuh 10,9%.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan dari segi persentase, bauran EBT RI saat ini memang mengalami penurunan.
"Dari sisi megawatt hour dan kiloliter ini naik. Tapi kenaikannya masih kalah cepat dibandingkan dengan masuknya pembangkit listrik fosil yang sudah dibangun 2-4 tahun sebelumnya," kata dia dalam Bisnis Indonesia Business Challenges - Day 2 - Arah Bisnis 2022: Momentum Kebangkitan Ekonomi, Kamis (16/12).
Oleh karena itu, pemerintah memastikan tak akan ada lagi pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara baru setelah 2026. Pemanfaatan PLTU akan dilakukan hingga masa kontrak berakhir.
Selanjutnya, pemerintah akan menggenjot pengembangan pembangkit EBT, Bahan Bakar Nabati (BBN)/Biofuel dan program cofiring atau pencampuran biomassa dengan batu bara pada pembangkit listrik.