Permintaan Baterai Lithium Global Diramal Naik 5 Kali Lipat pada 2030
Permintaan global untuk baterai lithium diperkirakan melonjak lebih dari lima kali lipat pada 2030. Hal ini seiring dengan meningkatnya penggunaan kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi.
Menurut laporan Li-Bridge, lonjakan tersebut terutama akan terjadi di Amerika Serikat, di mana permintaan akan tumbuh lebih dari enam kali lipat dengan nilai US$ 55 miliar per tahun hingga akhir dekade ini.
“Namun Amerika diperkirakan masih bergantung pada impor untuk pasokan,” tambah laporan tersebut seperti dikutip Reuters, Kamis (16/2).
Li-Bridge berupaya mempercepat pengembangan rantai pasokan yang kuat untuk baterai berbasis litium dan koordinasi dipimpin oleh Argonne National Laboratory, yang didanai oleh Departemen Energi AS.
Permintaan EV telah melonjak selama beberapa tahun terakhir, karena konsumen yang sadar iklim membeli mobil dengan powertrain listrik, di tengah melonjaknya harga bahan bakar.
Baterai lithium yang akan memberi daya pada berbagai kendaraan selama beberapa tahun ke depan juga akan sangat penting untuk sistem militer dan elektronik konsumen, medis, dan industri.
Menurut laporan Li-Bridge, dalam kondisi saat ini perusahaan dan pekerja AS akan menangkap kurang dari 30% nilai sel yang dikonsumsi di dalam negeri.
“Kurangnya rantai pasokan baterai lithium yang substansial di Amerika Serikat dan kurangnya akses yang aman ke bahan energi menimbulkan ancaman serius bagi keamanan nasional dan ekonomi AS,” kata Li-Bridge.
Menurut laporan United States Geological Survey (USGS) pada Februari 2022, total produksi lithium di seluruh dunia mencapai 100 ribu metrik ton pada 2021. Jumlah ini meningkat 21,2% dari produksi tahun sebelumnya 82,5 ribu metrik ton.
Adapun negara-negara produsen lithium terbesar di dunia pada 2021 yaitu Australia, Cile, Cina, Argentina, dan Brasil. Simak databoks berikut:
Australia menjadi negara dengan produksi lithium terbesar di dunia dengan 55.000 metrik ton pada 2021. Meski begitu, negara dengan cadangan lithium terbesar di dunia adalah Cile dengan 9,2 juta ton metrik ton.
Sebagai informasi lithium merupakan bahan dasar pembuatan baterai yang memiliki efisiensi dan daya tahan lebih tinggi dibandingkan nikel. Kebutuhan lithium diperkirakan meningkat seiring dengan meningkatnya penggunaan mobil listrik dan sistem penyimpanan energi.