ESDM: Negara Donor Tambah Pendanaan JETP RI Menjadi US$ 21,7 Miliar

Muhamad Fajar Riyandanu
12 Mei 2023, 18:19
transisi energi, jetp
Pertamina
Pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Kementerian ESDM menyampaikan bahwa negara donor menambah pendanaan transisi energi melalui kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar 8,4% menjadi US$ 21,7 miliar dari sebelumnya US$ 20 miliar.

Pemerintah bersama International Partners Group (IPG) telah mengidentifikasi dukungan pendanaan JETP dari pendanaan publik sebesar US$ 11,7 miliar dan pendanaan komersial sebesar US$ 10 miliar.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana, menyampaikan sumber pendanaan publik diberikan dalam bentuk hibah, dana bantuan teknis, pinjaman lunak dan jaminan pinjaman.

Sedangkan pendanaan komersial akan difasilitasi oleh aliansi perbankan swasta di bawah GFANZ dalam bentuk pinjaman komersial. GFANZ terdiri atas Bank of America, Citi, Deutsche Bank, HSBC, Macquarie, MUFG, dan Standard Chartered.

"Sesuai hasil pertemuan dengan IPG, telah diidentifikasi dukungan pendanaan JETP sebesar US$ 21,7 miliar," kata Dadan lewat pesan singkat pada Jumat (12/3).

Dadan menjelaskan, pendanaan hibah US$ 155 juta dan dana bantuan teknis sebesar US$ 157 juta telah membantu Indonesia untuk mengidentifikasi proyek-proyek prioritas yang akan didanai dalam pendanaan iklim JETP.

Proyek-proyek tersebut antara lain transmisi tenaga listrik di Sulawesi untuk percepatan pemanfaatan energi terbarukan di sektor pembangkit listrik dan pengurangan penggunaan batu bara.

Pemerintah juga berupaya untuk menekan resiko bunga dari sumber pendanaan pinjaman komersial dengan memastikan agar pendanaan digunakan untuk membiayai proyek-proyek prioritas dengan bunga rendah, di bawah pinjaman komersial.

Menurut Dadan, proyek prioritas yang didanai adalah proyek yang memberikan asas manfaat paling besar dan keekonomiannya tidak terlalu menarik.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...