Saham XL Masuk Indeks Unggulan IDX30 Ditopang Tren Penggunaan Internet
Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan PT XL Axiata Tbk ke dalam jajaran saham unggulan indeks IDX30 pada Jumat (24/7) pekan lalu. Para analis pun menilai saham berkode emiten EXCl termasuk yang paling prospektif di indeks tersebut.
Terkait hal tersebut, Presiden Direktur Xl Axiata Dian Siswarini, mengatakan kebutuhan masyarakat terhadap internet semakin meningkat di masa pandemi Covid-19. Menurutnya, kini masyarakat tidak hanya membutuhkan sinyal internet saja, melainkan juga internet yang berkualitas.
Untuk menunjang internet yang berkualitas, menurut Dian, perusahaan harus lebih banyak berinvestasi. Itu sebabnya, pihaknya terus berinovasi untuk mendapatkan investasi yang lebih efisien. Sebab investasi yang dibutuhkan untuk menghadirkan teknologi terbaru.
“Kami juga harus implementasikan teknologi yang lebih baik. Tentu saja, perkembangan 4G lebih baik lagi dari 3G,” katanya dalam sebuah acara dialog, Senin (27/7).
Melihat potensi market yang semakin besar, kata Dian, XL Axiata akan lebih banyak menjangkau masyarakat dengan pelayanan yang lebih baru. Itu artinya, perusahaan juga akan mengembangkan teknologi 5G.
“Jadi kalo sebelumnya pengembangan 3G dan 4G. Kita juga akan pengembangan menggunakan 5G. 5G sudah beberapa kali uji coba,” ujarnya.
Di sisi lain, Dian mengakui, pandemi corona merupakan krisis yang luar biasa. Sebab dampaknya menjalar ke semua sektor industri, termasuk bisnis telekomunikasi. Meski begitu, pihaknya berusaha mencari peluang selama krisis berlangsung.
Dia menambahkan bahwa pihaknya meski pintar memprediksi waktu dan perilaku pelanggan selama pandemi berlangsung. Misalnya, banyak usaha di Jakarta pindah ke Jawa Tengah imbas pandemi corona. Dengan mengetahui perpindahan tersebut, perusahaan bisa mengambil kebijakan memindahkan investasi ke wilayah yang potensial.
“Kami harus deteksi ini pindah kemana. Ini kebanyakan pindah ke Jateng. Sehingga harus ada shifting investasi ke daerah sana,” ujarnya.
Peluang lainnya selama pandemi ini, menurut dia, perusahaan harus mempercepat pelayanan digital. Meski demikian, digitalisasi membutuhkan investasi. Tentu yang paling penting, investasi tersebut harus bisa menghasilkan keuntungan jangka panjang.
Analis MNC Sekuritas, Victoria Venny, memprediksi saham emiten telekomunikasi yang paling propektif. Alasannya kebutuhan masyarakat kepada teknologi informasi semakin meningkat.
Emiten EXCl, Venny menilai memiliki kinerja keuangan yang solid dan didukung oleh prospek bisnis yang menjanjikan lantaran permintaan terhadap telekomunikasi yang meningkat di era adaptasi normal baru.
Senada, Analis CSA Research Institute, Reza Priyambada, mengatakan emiten sektor telekomunikasi seperti EXCL dan TOWR paling prospektif di masa pandemi ini. Alasannya kebutuhan mayarakat terhadap teknologi informasi semakin tinggi.
Sehingga, kedua emiten ini juga demand-nya semakin tinggi. “Jadi keberlanjutan bisnisnya masih baik,” ujarnya. Adapun harga saham EXCL hari ini naik sebesar 1,45% ke level Rp 2,200 per saham.