Analis Ramal IHSG Menjauh dari Level Tertinggi, Ini Pilihan Sahamnya
Indeks harga saham gabungan (IHSG) gagal menembus level tertinggi sepanjang masa karena turun 0,82% ke level 6.602 pada perdagangan Rabu (27/10). Analis menilai, indeks komposit masih akan tertekan pada Kamis (28/10).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG hari ini punya peluang kembali turun dengan area support di level 6.571 dan 6.540. Sementara, resisten di level 6.700 dan 6.651.
"Secara teknikal, candlestick membentuk long black body mengindikasikan potensi pelemahan setelah gagal menembus resisten tertinggi sepanjang masa," kata Dennies dalam riset tertulisnya.
Meski begitu, Dennies memperkirakan koreksi IHSG akan bersifat sementara karena didorong oleh pemulihan ekonomi serta rilis kinerja emiten per triwulan III-2021. Sementara kekhawatiran akan tapering off Fed sedikit memudar.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya akan kembali naik karena peningkatan pembelian. Namun jika tembus, harga akan terus turun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, resisten adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan terhambat.
Ia merekomendasikan saham BFI Finance (BFIN) dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) untuk beli. Sementara saham Sarana Menara Nusantara (TOWR) direkomendasikan jual.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga menilai IHSG berpeluang melanjutkan fase koreksi menuju targetnya di level 6.545, bila mengalami penurunan ke bawah support minor yang berada di level 6.585. "Apabila masih tertahan di atas level tersebut, maka berarti IHSG masih dalam fase konsolidasi," kata Ivan.
Berdasarkan hasil analisisnya secara teknikal, Ivan menyampaikan level support IHSG hari ini berada di level 6.545, 6.457, dan 6.386. Sementara resisten di 6.692, 6.799, dan 6.890.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain Adaro Energy (ADRO), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Indofood Sukses Makmur (INDF), Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan Sarana Menara Nusantara (TOWR).