BEI Perpanjang Suspensi Saham Cowell Development Usai Jual Mal Atrium
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspend) perdagangan efek PT Cowell Development Tbk (COWL), pada Kamis (12/10). Keputusan BEI untuk memperpanjang suspensi saham emiten pengelola Mal Plaza Atrium Senin ini merujuk pada ketidakpastian mengenai kelangsungan usaha emiten properti tersebut,
Dalam pengumuman di situs BEI, otoritas bursa menyebutkan hingga 10 Oktober lalu Cowell Development telah dikenakan notasi khusus selama lebih dari satu tahun berturut-turut sejak tanggal 10 Oktober 2022.
"Maka atas hal tersebut, bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara (suspend) perdagangan efek kepada Cowell Development di seluruh pasar," kata Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI Lidia M. Panjaitan, dikutip Jumat (13/10).
Otoritas bursa turut menyebut jika perusahaan mendapat penyematan notasi khusus. Pasalnya, bursa meragukan kelangsungan usaha COWL seperti yang tertulis pada ketentuan III.1.5.
Selain itu, bursa juga meminta kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan tercatat, dalam hal ini Cowell Development.
Cowell Jual Aset Gedung Setelah Diputus Pailit
Emiten pengembang properti ini sebelumnya mengumumkan penjualan aset gedung Plaza Atrium Segitiga Senin, pada 16 Agustus 2023 lalu. Melansir pengumuman perusahaan, eksekusi terhadap hak pengelolaan gedung Plaza Atrium Segitiga Senin oleh Euro Tanada. Adapun, Euro Tanada merupakan pemegang jaminan atas fasilitas yang diberikan oleh PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) dan Qatar National Bank (Q.S.C) Singapore Branch.
Fasilitas ini berdasarkan akta perjanjian penyerahan piutang antara QNB Indonesia dan Qatar National Bank (Q.S.C) Singapore Branch dengan PT Euro Tanada No. 49 tanggal 27 Maret 2023. "Dampak dari kejadian ini (penjualan Plaza Atrium), pendapatan dari PT Cowell Development Tbk berkurang secara signifikan," tulis manajemen COWL, Kamis (21/9).
Sebagai informasi, perusahaan berdiri pada 1981 dan merupakan anak perusahaan dari PT Gama Nusapala. Adapun, saham PT Gama Nusapala dimiliki oleh Fransiscus Suciyanto.
