Tasamuh adalah Sikap Toleransi, Ini Penjelasan dan Contohnya

Image title
14 Januari 2022, 10:31
Ilustrasi sikap tasamuh dalam kehidupan sehari-hari. Tasamuh adalah adalah sikap menghormati orang lain untuk melaksanakan hak-haknya.
Unsplash/Wylly Suhendra
Ilustrasi sikap tasamuh dalam kehidupan sehari-hari

Agama Islam mengajarkan sikap-sikap terpuji yang dapat diterapkan oleh para muslim dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya tasamuh.

Tasamuh adalah adalah sikap menghormati orang lain untuk melaksanakan hak-haknya. Tasamuh mengarah kepada sikap toleransi dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan suku bangsa, warna kulit, bahasa, adat-istiadat, budaya, bahasa, serta agama.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB), tasamuh adalah kelapangan dada, keluasan pikiran, atau toleransi. Lawan dari tasamuh adalah ta'asub yang berarti sikap mempertahankan pendirian atau keyakinan dengan keras tanpa pertimbangan dan tidak bersedia menerima pendapat orang lain.

Dr. H. A. Zaki Mubarak, dkk. dalam buku Kontekstualisasi Nilai-Nilai Aswaja Dalam Berbagai Sendi Kehidupan menjelaskan, maksud dari tasamuh adalah bersikap menerima dan damai terhadap keadaan yang dihadapi. Misalnya, toleransi dalam agama dengan sikap saling menghormati hak dan kewajiban antar agama.

Dalam bahasa Arab, toleransi disebut tasamuh yang berakar dari kata samhan. Mengutip buku Berislam di Jalur Tengah, menurut Abu Husain ibn Faris ibn Zakariya, kata tasamuh berasal dari akar kata sin, mim dan ha yang secara literal berarti kemudahan, kemurahan hati dan ketenteraman.

Dalil tasamuh dijelaskan dalam hadis berikut.

"Ibnu Abbas menuturkan bahwa Rasulullah saw. ditanya, "Agama mana yang paling dicintai Allah?" Nabi menjawab, "Semangat kebenaran yang toleran (al-hanfiyyat al-samhah)." (HR. Imam Ahmad).

Tasamuh dalam Al-Quran

Meski sikap tasamuh tidak dijelaskan secara eksplisit dalam Al-Quran, beberapa ayat menjelaskan perbedaan yang diciptakan oleh Allah SWT, seperti dalam surat Al-Hujurat ayat 13 berikut.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ 

Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.”

Menurut tafsir Kementerian Agama, ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang perempuan (Hawa) dan menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemooh, tetapi supaya saling mengenal dan menolong.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...