Mengail Pelajaran dari Mutasi Virus Penyebab Covid-19

Lucy van Dorp
Oleh Lucy van Dorp
7 Oktober 2020, 08:00
Lucy van Dorp
Katadata

Walau sebuah penelitian genom pada sebuah kumpulan data di Inggris menunjukkan bahwa D614G memiliki peran dalam meningkatkan pertumbuhan garis keturunan, studi kami tidak menemukan dampak penularan yang dapat diukur.

Cukup Mudah Dibawa

D614G bukanlah satu-satunya mutasi yang sering ditemukan. Serangkaian tiga mutasi dalam cangkang protein Sars-CoV-2 juga semakin banyak muncul dalam data dan sekarang ditemukan pada sepertiga virus.

Perubahan tunggal pada posisi 57 dari protein Orf3a, yang diketahui berkaitan dengan imunogenik, ditemukan pada seperempat virus. Mutasi lain terjadi pada protein spike (S) dan beragam mutasi lainnya tampaknya disebabkan oleh aktivitas respons imun manusia.

Pada saat yang sama, masih belum ada kesepakatan bahwa mutasi ini, atau yang lainnya, secara signifikan mengubah penularan atau keganasan virus. Kebanyakan mutasi terbawa begitu saja karena Sars-CoV-2 terus berhasil menyebar.

Tapi perubahan huruf genom bukan satu-satunya perubahan kecil yang mungkin bisa berefek pada Sars-CoV-2. Terhapusnya gen Orf7b/Orf8 di Sars-CoV-2 telah terbukti dapat mengurangi keganasan virus, dan berpotensi menimbulkan infeksi yang lebih ringan pada pasien.

Penghapusan serupa juga mungkin punya dampak yang sama pada Sars-CoV-1 - virus korona yang menyebabkan wabah Sars pada 2002-2004. Perkembangan terkait Sars-CoV-2 yang lebih lemah tentu dapat menjadi kabar baik, namun penghapusan di Orf8 telah terjadi pada masa awal pandemi dan tidak terlihat meningkat frekuensinya.

Meski perubahan adaptif mungkin belum terjadi, semua data yang tersedia pada tahap ini menunjukkan bahwa kita menghadapi virus yang sama sejak awal pandemi.

Chris Whitty, kepala petugas penasihat medis pemerintah Inggris, mengeluarkan pernyataan yang benar saat ia menyanggah bahwa virus di Inggris telah bermutasi menjadi berdampak lebih ringan dibanding virus yang menyebabkan Inggris melakukan lockdown pada Maret lalu.

Gejala penyakit yang terlihat lebih ringan selama bulan Juni, Juli, dan Agustus di Inggris mungkin disebabkan oleh meningkatnya jumlah orang muda yang terinfeksi, keberhasilan tindakan pengendalian seperti menjaga jarak fisik, dan pengobatan yang lebih baik.

Walau Sars-CoV-2 belum berubah secara signifikan hingga saat ini, kita terus mengembangkan alat untuk melacaknya. Kita siap mengimbangi.

**

Wiliam Reynold menerjemahkan artikel ini ke dalam bahasa Indonesia

The Conversation

Halaman:
Lucy van Dorp
Lucy van Dorp
Senior Research Fellow, Microbial Genomics, UCL Genetics Institute
Artikel ini terbit pertama kali di:

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...