Reformasi Pendidikan pada Penekanan Kewirausahaan Berbasis AI
Melaju Maju dengan Wirausaha Muda dan AI
Semangat kewirausahaan yang diusung sistem pendidikan perlu terbuka dan berani terkait perkembangan teknologi. Instansi pendidikan perlu melatih siswa untuk menguasai dan memanfaatkannya untuk menurunkan barrier to entry, bukan takut apalagi menghindari-nya. Sekolah atau lembaga pelatihan dapat membuat program pembelajaran praktis terkait penggunaan tools AI sedini mungkin, mulai dari membangun website sederhana, chatbot, machine learning, dan aplikasi AI.
Salah satu hal yang paling sulit dalam mendirikan bisnis adalah menyusun rencana bisnis (business plan). Sebelum teknologi/AI, pilihannya hanya dua, yaitu menebak dengan asal atau bertanya pada konsultan ahli yang memasang biaya tinggi. Dengan adanya AI, wirausaha muda dapat bertanya secara gratis dan sesering mungkin mengenai berbagai aspek, lalu meminta AI membuatkan draf business plan.
Aspek tersulit kedua dalam bisnis adalah pemasaran (marketing). Pada masa lalu, diperlukan pengalaman panjang dan keahlian khusus dalam membuat strategi pemasaran, materi pemasaran, dan eksekusi promosi. Sekarang dengan AI, ada ratusan alat bantu bagi wirausaha dalam melakukan berbagai aspek pemasaran, yang meningkatkan kemungkinan sukses dan menurunkan biaya.
Wirausaha Muda Melaju, untuk Indonesia Maju
Kewirausahaan meningkatkan produktivitas ekonomi, yang dalam konteks Indonesia dapat membantu lolos dari jerat middle income trap dan menjadi negara maju di tahun 2045, di 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
Sekarang, kita perlu mendorong reformasi sistem pendidikan menuju kewirausahaan berbasis AI yang menurunkan barriers to entry bagi wirausaha muda dari berbagai lapisan, termasuk modal. Mereka yang tidak berubah dan mengoptimalisasi perkembangan teknologi, adalah mereka yang akan ditinggal zaman.
Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke opini@katadata.co.id disertai dengan CV ringkas dan foto diri.