Lipsus Sepeda
Lipsus Sepeda (Adi Maulana Ibrahim|Katadata)

Tidak hanya itu, ada sekitar 5% rider yang menolak untuk melanjutkan karena takut tertular virus corona dan memutuskan untuk di rumah saja. Walaupun, logistik termasuk salah satu industri yang diperbolehkan untuk tetap beroperasi di masa pandemi ini.

Meski kehilangan sebagian kecil kurirnya, Duenno mengatakan selama pandemi ini justru banyak lamaran yang masuk. Setidaknya ada sekitar 150 orang yang telah mengirimkan aplikasinya. “Kebanyakan minta part time. Selama pandemi mereka kehilangan pekerjaan dan cari penghasilan tambahan dengan melamar ke kita,” ucapnya.

Sebagai Ketua Indonesia Bike Messenger Association (IBMA), dia juga mencatat tren kurir sepeda bermunculan di sejumlah kota selama pandemi Covid-19. Di IBMA, sudah bergabung 47 komunitas. Mereka tersebar di 38 kota. Beberapa tambahan besar komunitas kurir seperti di Yogyakarta dari satu komunitas menjadi empat, dan di Jakarta dari tiga komunitas menjadi enam.

 

Salah seorang yang menekuni profesi kurir dengan sepeda yaitu Septian Dwi Cahyo. Bahkan bagi Septian, Westbike bisa dikatakan penyelamat karirnya.

Pria berusia 29 tahun ini bergabung dengan Westbike Messenger Service sejak April 2016. Ketika itu dia baru saja habis kontrak di pekerjaan lamanya dan tengah mencari pekerjaan baru. Kemudian Septian mendapat informasi lowongan kerja paruh waktu sebagai kurir di Westbike.

Proses perekrutan tergolong kilat. Septian bercerita bahwa dia memasukkan aplikasi pada hari Rabu, dan hari Senin dia sudah bisa mulai bekerja.

Jika Anda pernah menonton film berjudul “Premium Rush” tahun 2012seperti itulah keseharian Septian setelah bergabung dengan Westbike. Tentunya minus aksi berbahaya dan drama yang ditonjolkan dalam film tersebut karena faktor keselamatan menjadi hal yang paling utama.

Bahkan rider Westbike Messenger wajib memiliki keterampilan khusus menyangkut keselamatan, pengetahuan rute, dan kondisi jalan. Termasuk kepribadian dalam menghadapi konsumen.

Lipsus Sepeda

Septian mengakui, salah satu faktor pendorong ketertarikannya untuk bergabung yakni hobinya bersepeda. “Pas saya menganggur pada 2016, mereka buka lowongan buat part time, saya apply dan ternyata masuk kualifikasi,”ujarnya kepada Katadata.co.id, Sabtu (10/10).

Seiring waktu, Septian semakin menikmati pekerjaan barunya ini. Karena memang hobi, saat berangkat kerja atau mengantar paket pun tidak dia rasakan seperti akan bekerja, melainkan seperti jalan-jalan sepedaan. “Terus dibayar,” ujarnya. Dia juga dipercaya untuk menangani ekspansi bisnis Westbike di wilayah Bandung.

Selain memberi nilai tambah ekonomi di sebagian komunitas, bersepeda rupanya membuka peluang bisnis baru, terutama dalam membangun relasi. Setidaknya hal ini dirasakan oleh Aditya Nuswandana. Pegiat komunitas Blackdogs.cc & Bintaro Loop tersebut menyatakan bersepeda memiliki segudang manfaat bagi tubuh dan juga alam.

Efek terhadap jasmani, kata Aditya, mereka yang rutin bersepeda akan lebih sehat di bagian jantung dan paru-paru. Hal ini mengingat bersepeda merupakan tipe olahraga endurance yang memacu otot jantung dan kapasitas udara di paru-paru.

Di luar sisi kesehatan, menurut Aditya, bagi pesepeda akan memperoleh makin banyak teman baru. Dalam interaksi tersebut, tidak sedikit juga yang melakukan perjanjian bisnis melalui olahraga ini. “Bicycle its the new golf, karena banyak pesepeda yang melakukan lobi-lobi bisnis sambil bersepeda,” kata Nuswandana dalam tayangan Youtube akhir bulan lalu.

Untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan tersebut, komunitasnya dan sejumlah lembaga lain akan menggelar “Kebun Raya Challenge 75K”. Ajang pada 31 Oktober nanti tersebut bakal digelar dengan menerapka protokol kesehatan untuk berjaga dari penularan Covid-19.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement