“Kemudian, bank sentral memberi assurance pembelian injeksi likuiditas di pasar. Meski BI Rate tinggi, likuiditas pasar disediakan. Jadi dengan kondisi ini, saya kira dampak dari kejadian global relatif tertangani,” ujarnya dalam sambungan telepon dengan Katadata.

Peneliti INDEF Ahmad Heri Firdaus menghitung penutupan SVB secara tidak langsung mengurangi produk domestik bruto alias PDB Indonesia sebesar 0,024% dan PDB dunia senilai 0,02%. Ini dihitung berdasarkan analisis Global Trade Analysis Project. 

Di sisi lain, penutupan SVB secara tidak langsung bisa menurunkan ekspor Indonesia sebesar 0,35% dan ekspor dunia senilai 0,16%. “Negara manapun di dunia perlu mengelola kebijakan agar pelaku pasar tidak mengambil tindakan yang tidak diperlukan dan bisa terhindar dampak negatif,” ujarnya pada 16 Maret 2023.

Silicon Valley Bank
Silicon Valley Bank (123rf)

Psikologis Deposan

Kendati fundamental perbankan Indonesia cukup kuat untuk menahan gelombang krisis ekonomi AS, Doddy menilai ada satu sisi yang harus diperhatikan: psikologis deposan. 

Credit Suisse contohnya, bank berusia lebih dari satu abad asal Swiss ini ia nilai tidak sepatutnya mengalami krisis hingga hampir bangkrut. Salah satu problem bangkrutnya Credit Suisse, menurut Doddy, adalah ketakutan deposan-deposan besarnya atas dana yang diletakkan di bank tersebut. 

Salah satu investornya, Saudi National Bank, tidak bisa memberi lebih banyak uang kepada Credit Suisse, lantaran aturan otoritas Swiss membatasi suntikan modal asing maksimal 10%. Begitu juga dengan investor besar David Herro dari Harris Associates yang menjual sahamnya di Credit Suisse. 

Sudah jatuh, tertimpa tangga. Nasabah Credit Suisse tercatat menarik uang dari bank hingga dana keluar sebanyak 111 miliar Franc Swiss pada akhir tahun lalu. Berikut gambaran merosotnya saham Credit Suisse, dirangkum dalam Databoks:

  

“Kalau bank segede itu rontok, mungkin ada bank kita yang berhubungan dengan dia. Inilah yang harus kita khawatirkan dan harus jaga. Kondisi bank sedang sulit, tapi regulator pun harus siap dengan senjata. Kalau rumor tidak bisa dijaga, bagaimana?” kata Doddy. 

Credit Suisse
Credit Suisse (123rf)

Bagaimana Pengaruhnya di Startup?

Runtuhnya bank-bank di AS menginfeksi ke beberapa negara. Salah satu bank terbesar Swiss, Credit Suisse, nyaris bangkrut lantaran nasabah besar menarik uangnya dari bank tersebut hingga sahamnya anjlok.

Reuters mencatat, bank berusia 167 tahun ini sudah kehilangan lebih dari 75% nilai sahamnya selama 12 bulan belakangan. Credit Suisse akhirnya bisa selamat setelah kompetitornya, UBS, sepakat melakukan akuisisi. 

Korban lainnya adalah 60 startup di India yang didukung Y Combinator dengan total dana US$ 250 ribu, terjebak di Silicon Valley Bank. Lusinan startup India yang didukung oleh YC, Accel, Sequoia India, Lightspeed, SoftBank, dan Bessemer Venture Partners terhubung dengan SVB.

Katadata.co.id mengonfirmasi dampak kolapsnya SVB ini pada beberapa VC. Mereka masih mempelajari dampaknya.

Di sisi lain, Golden Gate Ventures selaku VC yang mendanai startup di kawasan Asia Tenggara mengonfirmasi adanya dana yang diletakkan VC di Asia pada SVB. Namun, perusahaan hanya menaruh kurang dari 1% dana di bank yang kolaps tersebut.

“Biasanya modal ventura memiliki dana minimal di rekening bank. Kami lebih suka menjalankannya dengan berinvestasi atau menyerahkannya kepada mitra terbatas alias limited private,” tulis mitra pendiri Golden Gate Ventures, Vinnie Lauria di LinkedIn pada 11 Maret lalu.

Kendati demikian, ia tetap menyarankan agar pendiri startup di Asia memberitahu investor mereka, apakah perusahaan terdampak atau tidak. Kemudian, startup bisa mengukur sentimen pasar untuk penggalangan dana di masa mendatang. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement