• Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi salah satu kandidat kuat di kubu Prabowo dan Ganjar.
  • Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri beberapa kali bertemu dengan Khofifah. 
  • Jawa Timur menjadi provinsi dengan pemilih terbesar kedua di Indonesia pemilu 2024 dengan total 31,4 juta pemilih. 

Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menguat di bursa calon wakil presiden. Menariknya Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdatul Ulama (NU) itu dilirik untuk menjadi cawapres dari dua kubu yang berbeda, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. 

Di Surabaya, baliho bergambar Prabowo dan Khofifah mejeng di sejumlah titik. Salah satunya berada di Jalan Mayjen Sungkono yang merupakan kawasan sibuk di Surabaya. Baliho raksasa dengan dominasi warna merah dan putih itu bertuliskan “Arek-arek Soerabaya membutuhkan pasangan pemimpin nasionalis dan religius.” 

Tak ada logo partai atau organisasi sebagai penanda siapa yang membuat baliho itu. Meski begitu sumber Katadata.co.id di internal tim pendukung Prabowo mengatakan Khofifah memang menjadi nama yang makin dilirik oleh Prabowo. Alasannya, mantan menteri sosial itu dinilai memiliki basis suara yang kuat di Jawa Timur untuk mendongkrak elektabilitas Prabowo. 

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membenarkan masuknya nama Khofifah di bursa cawapres Prabowo. Namun menurut dia, penentuan akhir siapa yang akan diusung untuk maju di pemilihan presiden 2024 mendampingi Prabowo akan ditentukan oleh Prabowo bersama ketua umum partai pendukung yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Adapun KIM terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional, Demokrat, Garuda dan Gelora. 

Menurut Muzani nama Khofifah bisa jadi merupakan aspirasi dari para ulama, pimpinan pondok pesantren, kiai, serta tokoh agama lainnya di Jawa Timur. Saat Prabowo mengunjungi para ulama di kantong Nahdiyin itu, muncul keinginan agar Prabowo memilih pasangan yang berasal dari kalangan santri. Meski begitu mereka tidak secara spesifik menyebut nama Khofifah. 

“Mereka (tokoh agama Jatim) berharap Pak Prabowo bisa menggandeng wakil presidennya adalah orang yang berasal dari kalangan santri," kata Muzani di Jakarta, akhir pekan lalu. 

Dia menilai permintaan dari para tokoh agama di Jatim tersebut sebagai pandangan dan pemikiran yang dimaksudkan untuk bersama-sama membangun bangsa Indonesia yang lebih baik. Namun dirinya tidak dapat memastikan bahwa apakah yang dimaksud para kiai tersebut adalah Khofifah atau bukan.

​“Saya tidak tahu apakah yang dimaksud adalah Khofifah Indar Parawansa atau santri yang lain, karena santri kan banyak,” ujar Muzani. 

Di sisi lain Muzani mengakui hubungan Prabowo dengan Khofifah memang sangat baik. Menurut dia, Khofifah sebagai seorang gubernur, sangat dicintai oleh rakyat. “Saya kira Bu Khofifah sekarang ini terus menerus sedang membangun provinsinya untuk lebih baik lagi,” ujar Muzani. 

Gubernur Khofifah hadiri Kirab Budaya di Ponorogo
Gubernur Khofifah hadiri Kirab Budaya di Ponorogo (ANTARA FOTO/Siswowidodo/rwa.)

Menguatnya nama Khofifah dalam kandidat cawapres Prabowo diungkap pula oleh Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Sebagai salah satu partai pengusung Prabowo, Demokrat kata Herzaky mengetahui ada empat nama yang menguat menjadi bakal cawapres Prabowo. Satu dari empat nama adalah Khofifah yang berasal dari kalangan Nahdatul Ulama. Adapun tiga kandidat lain adalah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Menteri Badan Usaha Milik Negara yang diusung PAN Erick Thohir dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. 

Menurut Herzaky Prabowo akan meminta sekaligus mendengarkan pandangan dari pimpinan tiap-tiap partai politik anggota KIM, sebelum memutuskan siapa yang akan didapuk menjadi bacawapres. Adapun Partai Demokrat, kata Herzaky, akan memberikan pertimbangan dan masukan mengenai pemilihan bacawapres Prabowo apabila diminta. 

Megawati Bertemu Khofifah

Pesaing terdekat Prabowo, Ganjar Pranowo tak ketinggalan membangun komunikasi dengan Khofifah. Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy bahkan mengatakan Gubernur Jawa Timur itu telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dalam talkshow di kanal Youtube Akbar Faizal Romy mengatakan Khofifah menjadi salah satu kandidat yang sedang dipertimbangkan Megawati. 

Romy menyebut dalam penentuan pasangan calon presiden dan wakil presiden Megawati sangat mempertimbangkan komposisi seperti nasionalis - religious. Nama Khofifah menurut dia juga memiliki irisan dengan PPP sehingga sangat mungkin untuk didukung. Khofifah menurut dia pernah menjadi anggota DPR dari PPP. Selain itu Khofifah juga menjadi satu-satunya partai parlemen yang mengusung Khofifah menjadi calon Gubernur pada 2008. 

Menurut Romy, PPP juga telah mengusulkan nama Khofifah bila Megawati keberatan mengusung Sandiaga Uno menjadi cawapres. Megawati sendiri ka Romy sudah beberapa kali bertemu dengan Khofifah. “Itu menurut saya bagian dari talent scouting yang dilakukan Mega dalam pola yang konsisten,” ujar Romy. 

Rakernas PDI Perjuangan
Rakernas PDI Perjuangan (Muhammad Zaenuddin|Katadata)

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membenarkan bahwa Megawati telah beberapa kali bertemu dengan Khofifah. Salah satu pertemuan dalam beberapa waktu terakhir adalah saat penanaman mangrove. Hasto menyebut dalam pertemuan Mega dan Khofifah lebih banyak membahas mengenai visi dan misi kebangsaan.

“Orang-orang banyak fokus pada figur, tapi kami pada hal-hal fundamental seperti visi dan misi, agenda strategis yang seharusnya kita gali,” ujar Hasto. Meski begitu ia menegaskan penentuan cawapres pendamping Ganjar sepenuhnya menjadi kewenangan Megawati.

Adapun Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan sosok Khofifah memang dipertimbangkan oleh partai lantaran dinilai memiliki kemampuan. Tak hanya Khofifah, PDIP kata dia juga mempertimbangkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD. Ia menilai Mahfud dan Khofifah memiliki pengalaman yang panjang di legislatif dan eksekutif. 

Menurut Said, Khofifah dan Mahfud memiliki rekam jejak yang baik untuk mendampingi Ganjar di Pilpres 2024 karena memiliki elektabilitas cukup baik. Ia menyebutkan Khofifah memiliki posisi strategis di NU, seperti Ketua PBNU dan Ketua Umum Muslimat NU. "Dari sisi kepemimpinan dan intelektualitas, beliau berdua sudah sangat melampaui," kata Said.

Bidik Pemilih NU

Khofifah hadiri Konferensi Wilayah PW Muslimat NU Sulsel
Khofifah hadiri Konferensi Wilayah PW Muslimat NU Sulsel (ANTARA FOTO/Arnas Padda/tom.)

Menguatnya nama Khofifah dalam bursa cawapres tak bisa lepas dari posisinya sebagai orang penting di Nahdatul Ulama. Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Surokhim Abdussalam menyatakan Khofifah Indar Parawansa dan Mahfud Md merupakan kunci penentu kemenangan bagi dua bakal calon presiden, Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto, di Jawa Timur.

"Bu Khofifah dan Pak Mahfud itu ada hubungannya dengan pemilih nahdiyin, memang seksi untuk tambahan kekuatan bagi bakal calon presiden yang menggandeng mereka," kata Surokhim.

Ia mengatakan wilayah Jawa Timur memiliki basis nahdiyin yang besar. Pemilihan Khofifah bisa merebut suara pemilih dari kalangan NU untuk menggeser dominasi Anies Baswedan yang sudah lebih dahulu menggandeng Muhaimin Iskandar sebagai pendampingnya.

"Pak Mahfud Md. dan Bu Khofifah di barisan kultural nahdiyin berimbang, dalam artian lebih punya peluang kalau bicara undecided dan swing voters nahdiyin," ujarnya.

Lebih jauh Surokhim mengatakan pemilihan Khofifah sebagai cawapres baik oleh Ganjar maupun Prabowo akan membuat peta politik di Jawa Timur menghadapi pilpres 2024 bergerak dinamis. Sistem pemilihan langsung akan membuat masyarakat Jawa Timur memiliki posisi tawar dan menentukan hasil pilpres. 

Bila merujuk pada survei Litbang Kompas Agustus lalu Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu lumbung suara terbesar kalangan NU. Ganjar Pranowo memimpin suara NU di Jawa Timur dengan porsi 37,1%, sementara Prabowo Subianto di angka 20,8%. Anies mengantongi angka 7,5%.

Di sisi lain pemilih Jawa Timur menjadi perhatian lantaran bisa menjadi penentu kemenangan pilpres 2024 mendatang. Pada pemilihan presiden 2024 Jawa Timur merupakan kantong pemilih dengan jumlah kedua terbesar di Indonesia. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum jumlah pemilih Jawa Timur sebanyak 31,4 juta di bawah Jawa Barat dengan 35,7 juta suara. Menurut sejumlah lembaga riset jumlah pemilih nahdiyin di Jawa Timur berada di atas 50 persen dari total pemilih. 

Sedangkan Jawa Tengah yang menjadi basis pemilih PDIP dan Ganjar memiliki 28,2 juta pemilih. Berdasarkan sejumlah lembaga survei Prabowo unggul besar di Jawa Barat tetapi masih menang tipis di Jawa Timur dari Ganjar Pranowo. 

Adapun KPU telah menetapkan masa pendaftaran capres dan cawapres untuk bisa ikut kontestasi pilpres pada 19 Oktober hingga 25 Oktober 2023 mendatang. Sedangkan pemilihan presiden akan digelar bersamaan dengan pemilihan legislatif pada Rabu, 14 Februari 2024 mendatang. 

Reporter: Ade Rosman, Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami