Erick Thohir: Rasio Utang BUMN Turun Jadi 35 Persen
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan komitmen Kementerian BUMN mengenai transformasi. Ia menyampaikan, transformasi, baik dari sisi bisnis dan sumber daya manusia (SDM), terbukti memberikan dampak signifikan terhadap kinerja BUMN.
“Perbaikan kinerja BUMN tentu memiliki dampak besar bagi masyarakat dan negara. Kalau BUMN-nya tidak sehat, bagaimana mau maksimal berkontribusi?” ujar Erick di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/7).
Erick mengatakan, BUMN secara konsolidasi berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 126 triliun pada 2021. Capaian ini melesat jauh dibandingkan 2020 yang hanya sebesar Rp 13 triliun. Tak hanya itu, Erick juga terus mendorong penurunan rasio utang BUMN.
“Alhamdulillah berkat transformasi dengan mengedepankan proses bisnis yang baik, tata kelola perusahaan yang baik, efisiensi dan profesional, rasio utang BUMN pada 2021 itu 35 persen atau turun 4 persen dari 2020 yang sebesar 39 persen,” papar Erick.
Ia mengaku akan terus mendorong rasio utang BUMN agar terus mengecil hingga tahun-tahun ke depan. Erick mengatakan, Kementerian BUMN telah memetakan utang-utang perusahaan pelat merah. Pemetaan ini dimaksudkan agar utang BUMN benar-benar hanya ditujukan untuk kepentingan bisnis.
“Sekarang kita rapikan yang mana utang-utang produktif, dan yang mana utang-utang yang koruptif. Yang koruptif tentu kita sikat,” tandas Erick.