The Magnificent Garut Jadi Ajang Promosi Budaya Jabar ke Dunia
Acara Fashion Show The Magnificent Garut menjadi salah satu rangkaian The Future SMEs Village sebagai side event Presidensi G20 Indonesia.
Acara tersebut digelar dengan tujuan memperkenalkan keunikan dan kearifan budaya Garut, Jawa Barat (Jabar) melalui pengaplikasian pada fesyen modern di forum G20, Bali.
“Forum G20 menjadi momentum bagi produk-produk UMKM lokal untuk mengakses pasar global, bahkan masuk ke dalam pasar digital,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam sambutannya pada Fashion Show The Magnificent Garut di Bali Collection, Minggu (13/11).
Teten menjelaskan, selain dikenal dengan penghasil industri kulit dengan kualitas mendunia, Garut juga memiliki berbagai produk khas yang tidak kalah dengan Eropa. Bahkan, Garut mampu menghasilkan produk-produk unggulan lain seperti minyak atsiri sebagai produk wellness.
Menurutnya, potensi yang besar tersebut harus didukung melalui berbagai program strategis, baik dalam mengembangkan produk untuk bersaing di pasar nasional maupun internasional.
“Ini merupakan tugas dan peran penting bagi pemerintah untuk terus memberikan pendampingan, pembiayaan, hingga pemasaran pada sektor-sektor potensial agar dapat bertumbuh hingga menjadi unggulan nasional yang go global,” kata Teten.
Teten juga menjelaskan perlunya mendekatkan pelaku UMKM dengan akses pembiayaan yang mudah dan murah. Hal tersebut dikarenakan masih adanya kesenjangan yang membuat akses pembiayaan tidak tersalurkan dengan baik.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Garut Rudy Gunawan mengungkapkan, The Magnificent Garut bisa menjadi wadah bagi pengrajin lokal Garut untuk berkarya, sekaligus berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai desainer ternama.
Menurut Rudy, event ini juga mampu menunjukkan potensi besar yang dimiliki Garut, khususnya dalam industri fesyen berkualitas internasional.
“Potensi industri fesyen Garut sudah siap mendunia, salah satunya dibuktikan melalui pameran di Italia yang telah kami ikuti beberapa waktu lalu mampu menghasilkan perjanjian kerja sama produk berbahan kulit untuk jangka waktu 10 tahun,” kata Rudy.
Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono menjelaskan, produk fesyen Garut tidak kalah dengan produk dari brand-brand kenamaan dunia.
Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas dan keseriusan dalam mengangkat potensi industri fesyen Garut agar mampu bersaing secara global.
Poppy juga memberikan apresiasi kepada KemenKopUKM atas diberikannya ruang bagi para desainer lokal, khususnya Garut dalam mempresentasikan produk-produk fesyen lokal berkualitas internasional.
“Melalui Future SMEs Village ini, kami bisa menampilkan karya kami, sekaligus saya berharap mampu menginspirasi desainer-desainer lokal lainnya untuk berani mengambil peluang membawa produk khas daerahnya di pentas dunia,” kata Poppy.