Dukungan Telkomsel Berdayakan UMKM dalam Rangkaian G20
Semarak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 di Bali terasa intens khususnya sejak beberapa bulan menjelang 15 dan 16 November 2022. Hal ini turut dirasakan pelaku UMKM, khususnya mereka yang berkesempatan mempromosikan produk-produk unggulannya dalam side event KTT G20.
Acara bertaraf internasional seperti KTT G20 terbilang prospektif bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) guna mempromosikan produknya di kancah global. Peluang ini menjadi salah satu perhatian dari Telkomsel.
Perusahaan di bidang telekomunikasi tersebut terlibat langsung dalam Crash Course Digital Economy Working Group (DEWG) ke-3 bertajuk “UMKM Berdaya untuk Indonesia”, pada Juli 2022.
Kala itu, Telkomsel tampil sebagai pembicara Center of Digital Society (CfDS), sembari menunjukkan kapabilitas platform digital 99% Usahaku dan Telkomsel MyAds. Dua platform ini jadi bukti dukungan perusahaan untuk memberdayakan UMKM melalui dukungan solusi digital yang komprehensif.
Dikutip dari laman Telkomsel.com bahwa Crash Course adalah bagian dari rangkaian penyelenggaraan G20 (Group of 20). Tepatnya, ini merupakan side event Industry Task Force (ITF) yang termasuk ke dalam rangkaian kegiatan DEWG ke-3.
Keikutsertaan tersebut merupakan wujud nyata komitmen Telkomsel untuk terlibat secara langsung dalam mendukung rangkaian kegiatan G20, di samping memastikan kesiapan akses jaringan broadband berteknologi terdepan untuk mendukung kenyamanan konektivitas digital bagi seluruh delegasi G20.
Samuel Pasaribu selaku Vice President Area Account Management Telkomsel menuturkan, dukungan terhadap UMKM perlu dihadirkan bersama-sama. Khususnya, untuk membantu pelaku usaha pulih dan semakin berkembang pascapandemi Covid-19 melalui pemanfaatan teknologi digital.
“Sebagai bentuk komitmen mendukung pemberdayaan sektor UMKM, kami coba turut memberikan wawasan terkait pemanfaatan aset ekosistem digital Telkomsel, yaitu 99% Usahaku dan Telkomsel MyAds kepada pelaku UMKM,” ucapnya.
Dengan mengusung tajuk “99% Usahaku Saling Terkoneksi Berbagi Solusi”, Telkomsel menyosialisasikan lima pilar bisnis platform 99% Usahaku dalam mendukung UMKM mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi, a.l. Pemasokku, Pemodalku, Solusiku, Inspirasiku, dan Pasarku.
Selain itu, guna membantu UMKM lebih berkembang, Telkomsel turut memberikan pengetahuan dalam mengoptimalkan potensi dan kapabilitas Telkomsel MyAds. Dalam hal ini, para peserta diharapkan dapat memanfaatkan berbagai fitur yang ada untuk bisa menjangkau lebih banyak konsumen hingga pelosok negeri.
Fitur yang dimaksud merupakan fitur pengiriman pesan efektif yang meliputi Broadcast (pesan siaran), Targeted (penargetan pelanggan), Location Based Advertising (penayangan iklan berbasis lokasi), Interactive, Display Banner, dan Advance Profiling.
UMKM Go Digital
Adapun, aktivitas jual-beli masyarakat kini bergeser dari tatap muka menjadi daring seiring perkembangan teknologi. Sejalan dengan kondisi ini, pemerintah pun mendorong agar semakin banyak pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masuk ke dalam ekosistem digital.
Ke depan, para pelaku UMKM diharapkan tidak hanya sekadar memindahkan aktivitas jual-belinya dari luring ke daring. Mereka juga didukung agar bisa naik kelas seiring dengan perluasan jangkauan pasar serta meningkatnya transaksi dagang.
Menteri Koperasi dan UKM Tetan Masduki, dikutip dari laman G20.org, sempat mengutarakan bahwa sebanyak 83 persen UMKM nasional bergantung kepada digitalisasi. Dari angka ini, sekitar 73 persen di antaranya telah memiliki akun di lokapasar atau marketplace, dan 82 persen sudah memasarkan barangnya secara digital.
Per Juni 2022, jumlah UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital mencapai 19,5 juta pelaku usaha. Angka ini setara 30,4 persen dari total UMKM yang tercatat, yakni sekitar 64 juta pelaku usaha. Target yang ingin dicapai pemerintah sebetulnya sebanyak 30 juta pelaku UMKM masuk ke dalam ekosistem digital pada 2024.
“Pemerintah mempercepat juga UMKM onboarding ke dalam platform pengadaan barang/jasa pemerintah, serta memprioritaskan produk dalam negeri,” ujar Teten. Hal ini dikemukakannya dalam side event G20 Indonesia bertajuk “Digital Economy to Support SDGs”, pada Agustus 2022.