Erick Dorong BUMN Menjadi Solusi Perluasan Akses Air Bersih

Pengadaan akses air bersih bagi masyarakat membutuhkan solusi pendanaan dengan manfaat berkelanjutan. Hal ini dilakukan oleh holding BUMN Danareksa.
Muhammad Taufik
30 November 2022, 18:12
Seorang warga memikul jeriken berisi air bersih usai mengambil di sumur yang mulai berkurang debit airnya di Desa Jatisari, Arjasa, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (19/8/2022). Warga Desa Jatisari setiap tahunnya selalu menemui kesulitan mengakses air bersih
ANTARA FOTO/Seno/wsj.
Seorang warga memikul jeriken berisi air bersih usai mengambil di sumur yang mulai berkurang debit airnya di Desa Jatisari, Arjasa, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (19/8/2022). Warga Desa Jatisari setiap tahunnya selalu menemui kesulitan mengakses air bersih untuk kebutuhan minum dan terpaksa mengambil air dengan jarak terdekat sekitar dua kilometer perjalanan.

Sebanyak enam BUMN akan menjadi bagian dari Danareksa melalui konsolidasi investasi ini. Mereka terdiri dari empat BUMN karya dan dua BUMN air bersih (Perum jasa Tirta, dan Perum jasa Tirta II). 

Prinsip IWF, sambung Erick, adalah memberikan solusi untuk pemerataan akses air bersih, mempercepat penyediaan air bersih yang inklusif, berkelanjutan, dan efisien bagi seluruh rakyat Indonesia.

”IWF diharapkan bisa menjadi solusi alternatif bagi pemerintah dalam memperluas akses air bersih kepada publik melalui pendanaan non-APBN,” ujarnya.

IWF, lanjut Erick, ditargetkan akan mengelola dana sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun dari mitra strategis. Dana tersebut dikelola untuk menyediakan air bersih dengan fasilitas yang terhubung dari hulu ke hilir. 

”Hal ini akan mempermudah penambahan sambungan rumah untuk percepatan akses air bersih akan dapat terus menerus ditingkatkan,” katanya. 

Oleh sebab itu Erick menyatakan, investasi untuk sektor pengairan dan sanitasi akan segera direalisasikan. Melalui sumber pendanaan dari BUMN, swasta, dan investor, skema tersebut diharapkan dapat meringankan APBN.

”Karena itu, sinergi BUMN dalam penyediaan air bersih akan dilakukan dengan mitra strategis swasta serta global,” tuturnya. 

Saat ini, Erick menugaskan holding Danareksa mengelola dana clear water fund senilai US$ 300 juta dolar. Proyek percontohan yang sudah dilakukan ada di Subang Jawa Barat, dan diharapkan dapat dicontoh proyek lainnya lewat proses bisnis yang sehat. 

”Program yang dijalankan dengan proses bisnis bertujuan agar program tersebut berjalan baik dan rakyat bisa mendapatkan pelayanan air bersih yang sehat. Perusahaan dapat re-investasi pipa yang sudah usang dan diperbaiki agar air bersih dapat dikonsumsi masyarakat secara aman dan berkualitas,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...