Erick Thohir: SDA dan Bonus Demografi Modal Indonesia Maju di 2030

Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan bonus demografi berupa lapisan besar penduduk muda usia produktif yang akan menjadi kelas menengah terbesar di dunia pada 2030.
Anshar Dwi Wibowo
13 Desember 2022, 17:29
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan kata sambutan usai menerima penghargaan Minister Of The Year pada CNBC Indonesia Awards 2022 di Jakarta, Senin (12/12/2022). Erick Thohir dinilai berhasil melakukan gebrakan reformasi dan t
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan kata sambutan usai menerima penghargaan Minister Of The Year pada CNBC Indonesia Awards 2022 di Jakarta, Senin (12/12/2022). Erick Thohir dinilai berhasil melakukan gebrakan reformasi dan transformasi di tubuh BUMN menjadi semakin profesional, transparan dan akuntabel.

Keyakinannya didasari pada sejumlah sektor yang akan menjadi tumpuan ekonomi Indonesia ke depan, baik dari sektor sumber daya alam (SDA), pangan, industri kreatif dan pariwisata, hingga ekonomi digital.

"Karena itu, ketika di G20 banyak pimpinan negara dan beberapa media asing saat itu menanyakan kepada saya yang begitu yakin angka 5% persen dan pertumbuhan kelas menengah itu akan terjangkau. Saya bilang yakin karena Indonesia punya sumber daya alam dan market yang besar," kata Erick.

Erick menyampaikan pemerintah saat ini serius mendorong hilirisasi dan industrialisasi SDA. Dengan ini, ucap Erick, Indonesia bisa bergerak maju menjadi pemain global dan tak menjadi penonton yang sekadar mengirimkan bahan baku SDA untuk pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja bagi negara lain. 

"Ini sudah terbukti bagaimana dulu nikel yang value-nya hanya 1 miliar dolar AS sekarang menjadi 27 miliar dolar AS, ini baru nikel. Pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit," sambungnya.

Selain itu, Erick sampaikan, pemerintah juga akan mengoptimalkan potensi dari SDA kelautan dan perikanan yang selama ini belum optimal. Erick menyebut sekitar 75 persen wilayah Indonesia adalah kelautan, namun proses industrialisasi bidang kelautan dan perikanan tidak lebih dari 5 persen.

"Coba lihat neraca perdagangan ikan negara lain, jangan-jangan ikannya dari kita, artinya ada potensi yang luar biasa. Belum lagi agrikultur tanah kita yang subur, ini juga belum industrialisasi terjadi, artinya dengan SDA kita yang dihilirisasi dan industrialisasi, ini akan menjadi pusat pertumbuhan yang luar biasa," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...