Dukung Sawit Berkelanjutan, Sinar Mas Agribusiness Gelar Smart Seed
Sinar Mas Agribusiness and Food mendukung transformasi rantai pasok demi mendorong kemajuan industri minyak kelapa sawit berkelanjutan. Hal ini dibuktikan, salah satunya melalui penyelenggaraan Social and Environmental Excellence Development (Smart Seed) ke-9 di Bali, 31 Oktober 2023.
Smart Seed tahun ini mengusung tema "Transformasi Rantai Pasok dalam Mendukung Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan". Gagasan ini berangkat dari realita bahwa minyak kelapa sawit, seperti banyak komoditas lainnya, terus menghadapi peningkatan permintaan.
Kebutuhan datang tidak hanya dari pelanggan tetapi juga regulator internasional. Secara global, regulasi terkait Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG) telah meningkat sebesar 155 persen dalam satu dekade terakhir.
Salah satu yang paling menonjol adalah Peraturan Deforestasi Uni Eropa (European Union Deforestation Regulation. EUDR akan melarang masuknya komoditas yang terkait dengan deforestasi atau degradasi hutan setelah Desember 2021 ke dalam wilayahnya, ini akan diterapkan mulai pengujung 2024.
Sejumlah panduan lain mengenai pengungkapan iklim dan pelaporan keberlanjutan akan memperkuat persyaratan kepatuhan terhadap aspek-aspek keberlanjutan.
Melalui Smart Seed, Sinar Mas Agribusiness and Food mendukung para pemasok untuk menghadapi tantangan-tantangan ini melalui program edukasi dan sesi pengembangan kapasitas. Sejumlah pakar di industri terlibat, contohnya Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC), Verité, World Resources Institute (WRI) Indonesia, Earthworm Foundation (EF), dan perwakilan dari Sinar Mas Agribusiness and Food.
Seperti yang disampaikan di sela Smart Seed, Yong Khing Siong selaku Head of Traceability and Responsible Sourcing Sinar Mas Agribusiness and Food mengatakan bahwa tujuan acara ini adalah membantu para pemasok memahami perubahan terkini yang terjadi di pasar global.
Selain itu juga untuk membantu pemasok menyadari pentingnya pemenuhan persyaratan terkait munculnya sejumlah regulasi baru demi mewujudkan rantai pasok yang berkelanjutan.
Yong Khing Siong menuturkan, pihaknya berkomitmen untuk membantu para pemasok tetap terdepan dalam memenuhi permintaan pasar melalui praktik terbaik dan dukungan teknis. Hal ini dibutuhkan di tengah persyaratan global yang terus berubah guna memenuhi aspek keberlanjutan, termasuk misalnya komitmen terhadap praktik nihil deforestasi, emisi karbon, dan praktik ketenagakerjaan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan di rantai pasok menjalankan perannya masing-masing dalam mendukung transformasi ini,” ucap Yong melalui keterangan pers, Rabu (8/11).
Adapun, diskusi panel pertama dari dua diskusi panel di acara Smar Seed membahas mengenai upaya pemangku kepentingan untuk memenuhi persyaratan pasar demi mendukung transformasi berkelanjutan.
Di dalam panel tersebut, Prayudi Syamsuri selaku Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPH Bun) Ditjen Perkebunan Kementan menyampaikan, kebijakan pemerintah terkait upaya menghadapi implementasi EUDR, yakni mendorong pelaku usaha memiliki sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Dia juga mengutarakan soal pentingnya membangun clearing house. Ini berperan sebagai portal tunggal bagi eksportir minyak sawit olahan untuk mengakses data kemputelusuran dan legalitas minyak sawit mentah yang telah diverifikasi pemerintah.
“Kita menghadapi tantangan yang berat dalam industri kelapa sawit karena isu keberlanjutan dan deforestasi. Oleh karena itu, kami menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi tudingan minyak kelapa sawit Indonesia yang tidak berkelanjutan," ujar Prayudi.
Sementara itu, diskusi panel kedua membahas dukungan teknis yang dilakukan Sinar Mas Agribusiness and Food bersama mitra-mitranya dalam upaya meningkatkan transformasi rantai pasok. Salah satunya yaitu melalui program Sawit Terampil.
Panel kedua menghadirkan pembicara dari Perusahaan serta Verité Asia Tenggara dan peserta program Sawit Terampil. Mereka berdiskusi mengenai dukungan yang diberikan kepada petani swadaya untuk meningkatkan pratik berkelanjutan.
Para perusahaan menyampaikan komitmen mereka mendukung persyaratan keberlanjutan yang terus bertransformasi. Hal ini termasuk rencana untuk mendukung pemasok memenuhi persyaratan pelaporan Emisi Gas Rumah Kaca Cakupan 3.
Selain itu, Sinar Mas Agribusiness and Food juga mengajak para pemasok untuk dapat berpartisipasi dalam program kolaborasi dengan Verité untuk meningkatkan implementasi aspek ketengakerjaan dan Hak Asasi Manusia (HAM) di rantai pasok.
Dimas Bramandita selaku salah satu pemasok Sinar Mas Agribusiness and Food dari PT Seuramoe Agro Persada, yakni perusahaan pengelola perkebunan kelapa sawit dari Provinsi Aceh, menyampaikan bahwa untuk memenuhi persyaratan pasar global tidaklah mudah.
“Untuk dapat mengikuti perkembangan terkini mengenai rincian peraturan serta menerapkannya dapat bergantung kepada kemampuan pendidikan dan efisiensi organisasi, serta faktor lingkungan,” ujar Dimas.