PLN Dorong Implementasi ESG melalui Pendekatan DEI

PLN mendukung lingkungan kerja yang mengacu pada kesetaraan gender dan inklusivitas. Hal itu dilakungan melalui pendekatan DEI untuk mendorong implementasi ESG di lingkup perseroan.
Shabrina Paramacitra
10 November 2023, 17:26
PLN mendukung lingkungan kerja yang mengacu pada kesetaraan gender dan inklusivitas. Hal itu dilakungan melalui pendekatan DEI untuk mendorong implementasi ESG di lingkup perseroan.
PLN

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendorong lingkungan kerja yang dinamis melalui pendekatan keragaman, kesetaraan, dan inklusi atau diversity, equity, and inclusion (DEI).

Untuk mengimplementasikan DEI, diperlukan komitmen manajemen, dukungan kebijakan, pemetaan program inisiatif pendukung, akuntabilitas organisasi, serta pemantauan rutin dan laporan berkelanjutan.

“Kami di PLN sudah melakukan pengembangan secara sistematis untuk perbaikan berkelanjutan,” kata Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly saat sesi diskusi The 4th Indonesia Human Capital Summit 2023, sebagaimana dikutip dalam siaran pers pada Jumat (10/11).

PLN memiliki kebijakan berbasis human experience management system, pengarusutamaan gender, ketersediaan infrastruktur, rekrutmen pegawai penyandang disabilitas, serta program afirmasi untuk warga Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara.

“PLN Corporate University tengah menyiapkan Gender Academy yang akan dirilis dalam waktu dekat, serta disusul dengan Sustainability Academy yang akan meng-address aspek DEI,” ungkap Sinthya.

Untuk meningkatkan kapasitas pegawai, PLN memiliki program pengembangan kapasitas, baik secara in-house melalui PLN Corporate University, maupun bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan lembaga multinasional seperti CAISO, ADB, World Bank, dan USAID Sinar.

Pengimplementasian DEI pada lingkup perseroan merupakan salah satu hal penting dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social and governance (ESG). Saat ini juga terdapat banyak potensi pendanaan program keberlanjutan yang mengacu pada penerapan ESG.

“DEI adalah poin penting dalam memastikan peningkatkan rating ESG yang sejalan dengan fokus PLN saat ini,” jelas Sinthya.

Agar implementasi DEI lebih terstruktur dan terorganisasi dengan baik, PLN memiliki program transformasi terobosan ESG dengan sembilan inisiatif. Inisiatif-inisiatif itu di antaranya improving gender equality, disability & social inclusion mainstreaming management, dan didukung inisiatif developing ESG digitalization support.

Untuk menjaga akuntabilitas pada masing-masing inisiatif ESG, PLN melakukan pemantauan secara rutin melalui cash war room, sustainability war room, dan transformation office meeting.

PLN juga membentuk divisi baru yang memastikan implementasi keseluruhan aspek ESG, yaitu divisi transisi energi dan keberlanjutan. Selain itu, Manajemen PLN membentuk Tim Gugus Tugas Srikandi PLN yang membantu pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan pekerja di PLN.

“Selain itu, dilakukan juga pengukuran setiap tahun melalui lembaga rating ESG eksternal sebagai pembanding dan validasi, sehingga bisa memberikan input perbaikan bagi perusahaan,” ungkap Sinthya.

Sementara itu, Sustainability and ESG Consultant USAID Sinar Noormaya Muchlis menjelaskan, ada beberapa alat ukur keberhasilan pelaksanaan DEI. Namun, menurutnya semua itu harus disesuaikan dengan konteks dan implementasi program yang dilakukan masing-masing perusahaan.

Maya mencontohkan, tolok ukur baku yang dimaksud semisal pengukuran jumlah perempuan yang direkrut perusahaan dalam tahun berjalan, jumlah perempuan pekerja yang dilatih pada tahun tersebut, dan jumlah total perempuan pekerja di suatu perusahaan.

“Hal seperti ini sebenarnya adalah mandatory disclose information yang harus dilaporkan oleh perusahaan yang listed ataupun yang mempunyai kewajiban untuk melaporkan kepada finance ataupun investor pasar,” jelas Maya.

Selaras, dalam beberapa tahun terakhir PLN menerapkan indikator kinerja perusahaan berbasis ESG dan menyusun laporan berkelanjutan yang mengacu pada standar global. Selain itu, imbuh Maya, perlu dilakukan asesmen secara internal dalam lingkup perusahaan, salah satunya melalui program USAID Sinar.

”Saat ini, saya juga bekerja sama dengan PLN melalui program USAID Sinar yang di antaranya berfokus pada program training, capacity building, dan transisi energi. Kalau kita bicara mengenai transisi energi, itu adalah komponen yang sangat penting, di mana peran perempuan ada porsi yang sama dengan laki-laki,” tandasnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...