Komitmen Pertamina Bangun Kesetaraan Gender Lewat Pertiwi
PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya untuk memperkuat kebijakan inklusif dan kesetaraan gender di tempat kerja. Jumlah pekerja perempuan terus bertambah, bahkan lebih dari 18 persen pekerja level manajemen merupakan perempuan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki pada semua level. Hal itu diwujudkan melalui kebijakan perusahaan maupun keseharian di lingkungan kerja Pertamina Group. Menurut Nicke, kesetaraan gender merupakan hal yang penting bagi perusahaan.
“Inclusivity, salah satunya kesetaraan gender adalah hal yang harus dijaga dan dipertahankan karena dapat menyempurnakan perusahaan,” jelasnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (8/3).
Pertamina menyusun affirmative policy sebagai upaya membangun kesetaraan gender yang diwujudkan dengan membentuk Perempuan Pertamina Tangguh dan Inspiratif Wibawa Integritas (Pertiwi).
Pertiwi merupakan gerakan bersama untuk kesetaraan gender, di mana anggota komunitas ini tidak hanya perempuan, namun juga laki-laki. “Ini (Pertiwi) memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan dan laki-laki,” tambah Nicke.
Salah satu program Pertiwi, Women Leadership Accelerator (Women Leap) telah dilaksanakan pada Maret 2022-April 2023 dan berhasil menghasilkan 40 pemimpin perempuan di lingkungan Pertamina Group.
Pertiwi juga berupaya meningkatkan kompetensi dan kepercayaan diri pekerja perempuan untuk menjadi pemimpin melalui program Coaching & Mentoring. Hingga saat ini, program Pertiwi telah melatih lebih dari 402 pekerja perempuan.
Ada juga layanan Psychological Counseling Assistance for Employee (PsyCare) untuk memberikan dukungan psikologis kepada pekerja, mengoptimalkan bakat, dan upaya pencegahan untuk menjaga kesehatan mental pekerja.
Selain Pertiwi, Pertamina memiliki Handbook Respectful Workplace sebagai pegangan bagi pekerja agar mempunyai pemahaman dan informasi yang sama untuk mendukung lingkungan kerja yang bebas dari diskriminasi, kekerasan dan pelecehan serta menjunjung tinggi keberagaman, kesetaraan dan inklusi.