Program Miskin Ekstrem Pasti Kerja Dirintis, 300 Warga Disebar di 7 SPPG Jombang

Program Miskin Ekstrem Pasti Kerja mulai dirintis di Jombang dengan menempatkan 300 warga miskin di sejumlah Dapur SPPG. Targetnya 10 ribu warga miskin bisa bekerja.
Image title
29 Desember 2025, 17:46
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Nunung Nuryartono, mewakili Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar, di acara Kick Off Piloting program Miskin Ekstrem Pasti Kerja di Dapur SPPG Desa Badang, Kabupa
Kemenko PM
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Nunung Nuryartono, mewakili Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar, di acara Kick Off Piloting program Miskin Ekstrem Pasti Kerja di Dapur SPPG Desa Badang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (29/12/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) mendorong warga miskin dan miskin ekstrem untuk naik kelas melalui akses kerja yang layak dan bermartabat lewat ekosistem Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Dorongan tersebut ditandai dengan Kick Off Piloting program Miskin Ekstrem Pasti Kerja di Dapur SPPG Desa Badang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (29/12/2025).

“Kita ingin membuktikan bahwa harapan untuk sejahtera itu masih ada. Kita juga ingin membuktikan bahwa kemiskinan ekstrem itu dapat dihentikan,” kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Nunung Nuryartono, mewakili Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM).

Sebanyak 300 peserta telah mengikuti pelatihan dalam program piloting tersebut. Mereka akan disebar di tujuh SPPG Kabupaten Jombang, yakni SPPG Banjaragung, SPPG Diwek Diwek, SPPG Diwek Puton, SPPG Ngoro Badang, SPPG Ngoro Badang 2, SPPG Jombang Tambakrejo 5 dan SPPG Jombang Kepanjen. Mereka akan bekerja sebagai petugas SPPG pada bagian pemorsian Makan Bergizi Gratis (MBG), pembersihan ompreng dan sebagainya mulai 5 Januari 2026.

Jombang dipilih sebagai lokasi piloting karena dinilai memiliki kesiapan ekosistem pemberdayaan yang kuat dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan yang berjalan efektif.

Sebagai pekerja SPPG, para peserta diharapkan akan menerima penghasilan sekitar Rp2 juta per bulan, jauh di atas garis kemiskinan ekstrem nasional yang berada di kisaran Rp580 ribu per kapita per bulan. Dengan penghasilan tetap, stabilitas ekonomi keluarga diharapkan terjaga dan produktivitas masyarakat meningkat secara berkelanjutan.

Saat ini, tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Jombang tercatat sekitar 0,4 persen atau setara 5.100 orang. Kemenko PM optimistis angka tersebut dapat ditekan melalui perluasan SPPG yang telah membentuk ekosistem ekonomi lokal, mulai dari petani, pedagang, pelaku UMKM, hingga tenaga kerja dapur SPPG.

Target Nasional

Melalui program Miskin Ekstrem Pasti Kerja, Kemenko PM menargetkan sedikitnya 10.000 warga miskin ekstrem dapat terserap ke dalam lapangan kerja produktif.

Secara nasional, program SPPG diproyeksikan mampu menyerap hingga 1,5 juta tenaga kerja pada 2025–2026. Dengan lebih dari 25 ribu SPPG yang tersebar di seluruh Indonesia, program ini diharapkan menjadi instrumen strategis dalam upaya penghapusan kemiskinan ekstrem.

Nunung Nuryartono pun menyebut bantuan sosial bukanlah satu-satunya solusi pengentasan kemiskinan ekstrem.

“Masyarakat harus mulai kita berikan berbagai pemahaman dan pengetahuan, tidak boleh dibiarkan kecanduan bantuan sosial. Kehadiran bapak ibu adalah wujud kemampuan dan tekad untuk tidak kecanduan bantuan sosial,” kata dia.

Untuk itu Kemenko PM merencanakan akan mereplikasi program ini di berbagai daerah, dengan memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, kementerian/lembaga, serta mitra swasta dan masyarakat.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Arif Hulwan

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...