Indonesia, Negara Boros Subsidi Energi di Asia

Image title
Oleh
4 Juli 2014, 08:09

KATADATA ? Indonesia dikenal sebagai salah satu negara di Asia yang sangat boros dalam membelanjakan anggarannya untuk subsidi energi. Besarnya belanja energi tersebut bukan hanya tercermin dari jumlah anggaran yang dialokasikan untuk subsidi energi, melainkan juga rasio subsidi terhadap produk domestik bruto.

Berdasarkan data dari International Energy Agency (IEA), rasio subsidi energi terhadap PDB Indonesia mencapai 3 persen pada 2012 dan meningkat menjadi 3,4 persen pada 2014. Dari sisi rasio subsidi energi, Indonesia dikalahkan oleh Pakistan dan Bangladesh.

Sedangkan, dari jumlah subsidi energi yang dikeluarkan, mengacu pada tren subsidi pada 2010-2012, Indonesia dikalahkan oleh India yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 1,2 miliar. Semula, alokasi anggaran subsidi energi China yang juga dihuni oleh lebih dari 1,3 miliar manusia, juga melebihi Indonesia. Namun, pada 2012, China mampu mengurangi menjadi US$ 26,9 miliar, sedangkan subsidi energi Indonesia justru terus meningkat menjadi US$ 26,5 miliar pada 2012.

Mengacu pada laporan riset Dana Moneter Internasional beberapa waktu lalu, Indonesia dinilai sebagai negara yang kurang berhasil dalam mereformasi subsidi energi. Itu tertuang dalam laporan riset berjudul "Case Studies on Energy Subsidy Reform: Lesson and Implications."

Pada 2014, subsidi energi Indonesia yang mencapai Rp 350 triliun mencakup 19 persen dari total APBN-Perubahan. Besarnya alokasi anggaran untuk subsidi energi ini membuat Indonesia kesulitan mengalokasikan anggaran untuk kepentingan infrastruktur yang lebih mendesak. Akibat pembangunan infrastruktur terabaikan, menurut peneliti Bank Dunia, Ndiome Diop, Indonesia kehilangan paling tidak 1 persen pertumbuhan ekonomi setiap tahun selama satu dekade terakhir.

Persoalan beban subsidi energi yang cukup berat ini, kemungkinan besar akan menjadi salah satu topik yang akan dibahas dalam debat antar pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo-Hatta Rajasa melawan Jokowi-Jusuf Kalla pada 5 Juli mendatang.

Reporter: Edwin Solahuddin
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami