Proses Mengolah Minyak Jadi Produk Berkualitas Tinggi
Kilang Pertamina Internasional (KPI) berperan penting dalam bisnis Pertamina dengan fokus pada pengolahan minyak mentah menjadi produk berkualitas tinggi, seperti bahan bakar minyak (BBM), Non-BBM, dan Petrokimia.
Proses ini melibatkan berbagai unit utama yang memastikan minyak mentah dapat diolah secara optimal untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah.
Terdapat lima unit utama dalam pengolahan minyak di KPI. Pertama adalah Crude Distillation Unit (CDU) yang merupakan unit untuk memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya pada tekanan atmosfer.
Selanjutnya ada High Vacuum Unit (HVU) yang melanjutkan proses pemisahan dengan tekanan lebih rendah dari atmosfer (>1 atm). Ada juga Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang berfungsi mengolah minyak berat atau residu yang tidak terolah pada tahap sebelumnya menjadi produk bernilai tinggi, seperti gasoline, LPG, propylene, dan lainnya.
Lalu, Hydrocracking yang merupakan proses pemecahan minyak berat dengan bantuan katalis dan gas hidrogen pada suhu serta tekanan tinggi untuk menghasilkan produk seperti LPG, naphtha, avtur, solar, dan bahan baku pelumas.
Sementara itu, Hydrotreating bertujuan menghilangkan berbagai impurities/zat pengotor, seperti sulfur, nitrogen, olefin, dan senyawa logam lainnya sehingga menghasilkan produk yang lebih bersih dan berkualitas.
Selain lima unit utama tersebut, masih terdapat berbagai unit pendukung lain yang berperan dalam keseluruhan proses pengolahan minyak.
Proses pengolahan minyak sendiri terbagi menjadi tiga tahap utama: proses primer, sekunder, dan akhir.
Pada proses primer, minyak mentah dipanaskan hingga suhu 370 derajat Celsius di dalam tungku/furnace, kemudian dialirkan ke CDU untuk proses penyulingan. Proses ini menghasilkan berbagai produk, seperti gas, naphtha, komponen avtur, komponen kerosene, komponen solar, serta residu.
Selanjutnya, pada proses sekunder, produk dari tahap sebelumnya diolah lebih lanjut dengan metode cracking, reforming, dan treating.
Cracking merupakan proses pemecahan molekul besar menjadi lebih kecil, reforming bertujuan mengubah struktur molekul agar lebih bernilai, sementara treating berfungsi memurnikan produk dari berbagai pengotor agar mendapatkan produk dengan nilai tambah dan kualitas yang lebih baik. Dari proses ini, dihasilkan berbagai produk, seperti gas, naphtha, komponen kerosene, komponen avtur, komponen solar, high octane mogas component (HOMC), petrokimia, serta pelumas.
Tahap akhir dalam pengolahan minyak adalah proses blending, yang dilakukan dengan formulasi tertentu untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan pemerintah.
Produk akhir dari proses blending mencakup bahan bakar, seperti LPG, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Solar, Bio Solar, Dexlite, dan Pertamina Dex. Selain itu, proses ini juga menghasilkan berbagai produk petrokimia seperti propylene, paraxylene, dan benzene.
Setelah melalui seluruh rangkaian proses, produk yang telah dihasilkan dari kilang kemudian dikirimkan ke fasilitas penerimaan PT Pertamina Patra Niaga (PPN). Selanjutnya PPN akan mendistribusikannya kepada masyarakat dan pelanggan.