Jejak Calon Kapolri Pilihan Jokowi
Pekan lalu Presiden Joko Widodo mengajukan nama Komisaris Jenderal Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian RI (Kapolri) kepada Dewan Perwakilan Rakyat menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang akan pensiun pada Juli mendatang. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu ditunjuk Presiden Jokowi sebagai orang nomor satu di Kepolisian karena kemampuan dan kecerdasannya. Presiden berharap Tito dapat meningkatkan profesionalisme kepolisian serta memberantas kejahatan narkoba, terorisme, dan korupsi.
Pencalonan alumnus Akademi Kepolisian angkatan 1987 itu melompati empat angkatan di atasnya. Tito mengandaskan senior empat angkatan yang sebelumnya telah masuk bursa calon Kapolri, seperti Wakapolri Budi Gunawan (angkatan 1983), Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso (angkatan 1984), Irwasum Dwi Priyatno (angkatan 1982).
(Baca: Jokowi Berpeluang Reshuffle Kabinet Sebelum Lebaran)
Jika menjadi Kapolri, Tito seperti dilansir Tempo.co. mengatakan akan mereformasi kepolisian. Selama ini tingkat kepercayaan publik terhadap Polri relatif rendah. Untuk itu reformasi internal diperlukan guna menciptakan penegak hukum yang profesional dan menjaga kedekatan kepolisian dengan masyarakat.
Karier penerima bintang Adhi Makayasa –penghargaan bagi lulusan terbaik Akpol- ini memang gemilang. Namanya mulai diperhitungkan setelah berhasil menangkap Tommy Soeharto dalam kasus pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita. Selain itu, Tito juga mumpuni dalam menangani terorisme di Tanah Air. Sejumlah kasus teror berhasil diungkapnya dan puluhan tersangka telah diringkusnya.