Potensi Besar Impact Investing di Indonesia
Pembangunan berkelanjutan membutuhkan sokongan modal. Salah satu sumber pendanaan untuk mewujudkan hal tersebut melalui impact investing. Sebuah skema investasi yang memberikan dampak sosial dan lingkungan namun juga menawarkan keuntungan finansial.
Potensi impact investing di Indonesia sangat menjanjikan untuk terus berkembang. Berdasarkan studi yang dilakukan Angel Investment Network Indonesia (ANGIN), setidaknya ada empat sektor yang menjanjikan. Di antaranya sektor pertanian, pengelolaan limbah, investasi berbasis gender (Gender Lens Investment), dan Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM).
Sektor pertanian misalnya, tercatat memiliki nilai keekonomian mencapai US$ 140 miliar. Sekitar 33 persen tenaga kerja Indonesia juga berasal dari sektor ini. Sedangkan kesetaraan gender dalam bisnis berkontribusi sebesar US$ 135 miliar terhadap produk domestik bruto (PDB) tahunan.
Hingga saat ini ekosistem impact investing di Tanah Air telah menyerap partisipasi 66 impact investor. Rinciannya sebanyak 41 persen telah melakukan satu investasi dan 34,4 persen lebih dari satu investasi. Adapun sebanyak 24,6 persen merupakan investor potensial yang aktif mencari peluang investasi.
Dalam menanamkan modal, impact investor memperhatikan dampak sosial dan lingkungan yang bisa ditimbulkan serta keberlanjutannya. Mereka juga memperhatikan imbal hasil atau financial return yang bisa didapatkan.
Selain itu, investor konvensional juga tertarik mengembangkan investasi berdampak sosial. Mereka dikenal dengan sebutan mainstream investor. Jumlahnya mencapai 107 investor di mana sebanyak 62,6 persen sudah memiliki satu investasi, 20,6 persen memiliki lebih dari 1 investasi, dan investor potensial sebesar 16,8 persen.