Pos Indonesia Ambil Peran dalam Inklusi Keuangan Era Digital
Pandemi Covid-19 mendorong percepatan transformasi digital di semua sektor, tak terkecuali jasa keuangan. Dalam upaya untuk mendukung peningkatan inklusi digital di Tanah Air, PT Pos Indonesia (Persero) mengambil peran.
Berdasar data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2019 yang disusun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat inklusi keuangan di Indonesia memang menunjukkan tren meningkat. Pada tahun 2013, tren inklusi keuangan baru sekitar 59,7 persen. Namun angkanya sudah menyentuh 76 persen pada tahun 2019. Kenaikan yang signifikan ini juga yang mendorong Presiden Joko Widodo mecanangkan target inklusi keuangan 90 persen pada 2024.
Satu catatan penting, ditemukan ada gap antara layanan inklusi keungan di daerah perkotaan dan pedesaan. Tahun 2019, inklusi keuangan di daerah perkotaan sudah menyentuh 83,6 persen, sementara daerah pedesaan baru 68,5 persen.
Lewat jaringan yang tersebar hingga pelosok nusantara, jangkauan Pos Indonesia menjadi salah satu solusi dalam upaya menghadirkan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarkat. Mereka yang ada di daerah tertinggal, perbatasan, dan terluar pun menjadi salah satu target utama layanan inklusi keuangan Pos Indonesia, selain usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kelompok masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial, pekerja migran Indonesia, dan kelompok pelajar/mahasiswa/pemuda.
Dalam upaya meningkatkan inklusi digital, setidaknya ada tiga fokus mereka yakni; layanan pembayaran dan remitansi, memungkinkan masyarakat melakukan segala jenis pembayaran mulai dari air, listrik, PBB, dan lain sebagainya. Selain itu layanan rekening simpanan berbasis aplikasi gawai, POSPAY juga diharapkan dapat dimanfaatkan dan menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat. Terakhir, mereka juga menghadirkan pusat layanan keuangan terintegrasi, yang mencakup simpanan, pembiayaan, lending, asuransi, dsb.
Untuk merangkul beragam lapisan masyarakat dan memberikan layanan-layanan tersebut, Pos Indonesia memaksimalkan tiga kanal perangkat. Pertama melalui layanan digital yang dipusatkan pada aplikasi Pos Giro Mobile. Kemudian Pos Indonesia juga tetap menyediakan layanan lewat 8.400 kantor fisik mereka yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Mereka juga didukung oleh 64 ribu jasa pos keuangan untuk membantu menggapai semua lapisan masyarakat.