Pro-Kontra Marketplace Guru ala Menteri Nadiem
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengusulkan pembentukan marketplace guru Lokapasar ini merupakan pangkalan data berisi profil guru, yang rencananya mulai berlaku pada 2024.
Proses perekrutan guru nantinya tidak perlu menunggu perekrutan nasional. Sekolah bisa merekrut tenaga pengajar secara langsung sesuai dengan kebutuhannya.
Namun, ide itu justru menciptakan polemik. Sebab, marketplace guru tidak menyelesaikan akar masalah tenaga pendidikan. Misalnya, tak ada jaminan guru honorer segera diangkat jadi ASN.
Lalu, sistem penggajian guru masih simpang siur, antara menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah. Data kebutuhan dan usulan formasi guru juga seringkali tidak sinkron.
Selain itu, ide marketplace guru seolah mengabaikan program-program sebelumnya. Program perekrutan satu juta guru belum berjalan optimal. Kemendikbudristek juga sudah memiliki data pokok pendidikan (Dapodik).
Beberapa pihak lantas menyayangkan penggunaan istilah “marketplace” yang erat kaitannya dengan transaksi jual-beli dan dunia bisnis. Padahal, guru bukanlah komoditas.