162 Komando dan Satuan Taktis Baru Perkuat TNI
Di samping memodernisasi peralatan tempur TNI di usianya yang ke-80, Presiden Prabowo Subianto mengembangkan organisasi militer lewat penambahan komando dan satuan serta peningkatan statusnya.
Pengembangan struktur organisasi itu dilakukan lewat Peraturan Presiden No. 84 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Perpres No. 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI, 5 Agustus 2025.
Prabowo menyebut pembangunan kekuatan pertahanan negara merupakan prioritas strategis untuk menghadapi tantangan keamanan di masa depan.
“Indonesia harus punya pertahanan yang sangat kuat, dan untuk itulah hari ini saya melantik 6 Panglima Kodam baru, 20 Komandan Brigade baru, dan 100 Batalyon Teritorial Pembangunan baru,” ujarnya, Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lanud Suparlan, Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025), dikutip dari situs TNI AD.
Secara keseluruhan, pengembangan atau validasi organisasi TNI itu meliputi penambahan 162 komando dan satuan baru, serta peningkatan pangkat tiga komando yang sudah ada.
Pertama, penambahan organisasi baru. Ini meliputi pembentukan 6 Komando Daerah Militer (Kodam), 14 Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral), 3 Komando Daerah Angkatan Udara (Kodau), dan 1 Komando Operasi Udara (Koopsud).
Selain itu, pembentukan 20 Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan (Brigif TP), 6 Grup Komando Pasukan Khusus, 1 Brigade Infanteri Marinir, dan 1 Resimen Korps Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat).
Ada pula pembentukan 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP), 5 Batalyon Infanteri Marinir, 5 Batalyon Komando Korps Pasukan Gerak Cepat.
Kedua, peningkatan kepangkatan, yang mencakup Korps Pasukan Khusus (Kopassus), Korps Marinir, dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), dari sebelumnya bintang dua menjadi bintang tiga.
Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan pengembangan organisasi TNI diperlukan untuk menyesuaikan dengan tantangan yang saat ini dihadapi.
"Ancaman lebih gede, maka kita butuh postur TNI yang lebih gede. Di dalam mengeliminasi ancaman tersebut," kata dia, di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (12/8), dikutip dari Antara.
Meski begitu, penambahan satuan tersebut meningkatkan kebutuhan anggaran. Berdasarkan diskusi internal dengan Komisi I DPR, menurut dia, penambahan satuan itu akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan penambahan anggaran sesuai dengan kemampuan anggaran negara.
"Anggaran itu akan bertambah. Kita menunggu saja keputusannya nanti seperti apa. Tetapi tentu akan bertambah secara gradual. Tidak serta-merta," kata Hasanuddin.
6 Kodam Baru
Khusus untuk pertahanan teritorial matra darat, Prabowo sudah menambah Kodam baru dan melantik Panglima Kodam-nya.
Mereka adalah Pangdam XXI/Radin Inten Mayjen TNI Kristomei Sianturi, Pangdam XXII/Tambun Bungai Mayjen TNI Zainul Arifin, Pangdam XXIII/Palaka Wira Mayjen TNI Jonathan Binsar Parluhutan, Pangdam XIX/Tuanku Tambusai Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo, Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol Mayjen TNI Arief Gajah Mada, dan Pangdam XXIV/Mandala Trikora Mayjen TNI Lucky Avianto.
TNI AD, dalam keterangannya, menyebut esensi pembentukan Kodam baru, Brigif TP, dan Yonif TP ini merupakan bagian dari strategi memperkuat doktrin Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) "yang melibatkan seluruh komponen bangsa, dan pertahanan pulau-pulau besar, sekaligus memperluas jangkauan TNI hingga ke wilayah Provinsi, Kabupaten/Kota, hingga pelosok tanah air."
"Hal tersebut dalam rangka memastikan respons yang lebih cepat dan efektif terhadap berbagai ancaman militer dan non-militer, seperti terorisme, separatisme, dan bencana alam," menurut keterangan tersebut.
