5 Gaya Lompat Tinggi dan Karakteristiknya

Image title
17 Oktober 2022, 11:35
Atlet Indonesia Dapiel Bayage melakukan lompatan saat bertanding dalam cabang olahraga lompat tinggi ASEAN Para Games 2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (3/8/2022). Dapiel Bayage memperoleh medali emas dengan lompatan setinggi 1,65 meter.
ANTARA FOTO/Maulana Surya/YU
Atlet Indonesia Dapiel Bayage melakukan lompatan saat bertanding dalam cabang olahraga lompat tinggi ASEAN Para Games 2022 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (3/8/2022). Dapiel Bayage memperoleh medali emas dengan lompatan setinggi 1,65 meter.

Kejuaraan lompat tinggi merupakan sebuah ajang yang mengharuskan atlet melewati mistar pada ketinggian tertentu. Dalam pertandingan resmi, terdapat 4 macam gaya lompat tinggi yang digunakan.

Menurut World Athletics, gaya lompat tinggi paling dasar sejatinya telah diperkenalkan sejak awal abad ke-19. Ketika itu masyarakat di Skotlandia mengadakan kontes perlombaan olahraga tersebut.

Gaya lompat tinggi kemudian mengalami banyak perubahan. Semenjak masuk ke dalam event Olimpiade 1896 untuk pertama kalinya, lompat tinggi menjadi cabang olahraga yang sangat populer.

Hingga saat ini, pemegang rekor dunia lompat tinggi pria dipegang atlet asal Kuba, Javier Sotomayor. Pada Olimpiade 1993, pria ini berhasil membukukan lompatan setinggi 2,45 meter.

Bagi para atlet, gaya lompat tinggi menjadi penentu terbesar apakah dia dapat melintasi mistar atau tidak tanpa melepaskannya. Jika berhasil dalam tiga kali upaya, mereka berhak melangkah ke babak selanjutnya dengan ketinggian palang yang dinaikan.

Selain itu, gaya lompat tinggi juga berperan penting untuk menjalankan teknik dasar olahraga ini. Sama halnya seperti nomor lompat pada kelas atletik, teknik dasar lompat tinggi terdiri dari awalan atau ancang-ancang, gerakan tolakan, sikap badan saat mengudara, dan mendarat.

Gaya Lompat Tinggi di Perlombaan Resmi

Dikutip dari buku Penjasorkes SMA Kelas 11, ada beberapa macam gaya lompat tinggi yang akhir-akhir ini banyak digunakan pelompat profesional. Misalnya yaitu gaya straddle dan flop.

Kedua gaya ini dinilai paling efektif untuk lompat tinggi. Sementara gaya lompat tinggi lainnya seperti gaya gunting, western roll, dan scott kurang populer. Ditambah lagi style lompatan tersebut dianggap terlalu menghambat gerakan serta aktivitas tubuh.

Sebenarnya gaya lompat tinggi pertama yang dipakai adalah gaya jongkok (tuck). Pada pertengahan 1880 hingga awal abad ke-20, gaya jongkok kerap dipraktekan dalam kejuaraan resmi.

Lambat laun jenis gaya lompat tinggi lainnya mulai bermunculan. Menurut laman resmi Olimpiade, atlet asal Amerika Serikat, Dick Fosbury memperkenalkan gaya lompatan khasnya yang dikenal Fosbury Flop

Berkat teknik tersebut, ia menyabet medali emas Olimpiade Mexico City 1968. Kini hampir secara eksklusif Fosbury Flop merupakan teknik yang diadopsi oleh semua pelompat tinggi teratas.

Jenis-jenis Gaya Lompat Tinggi

Dapat dipastikan semua gaya lompat tinggi memiliki teknik dasar yang sama. Bedanya terletak pada metode yang digunakan untuk mengangkat badan ke atas depan.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut uraian ringkas tentang jenis-jenis gaya lompat tinggi:

1. Gaya Gunting atau Scissors

Gaya gunting diperkenalkan oleh Michael Sweeney pada 1896. Dia memodifikasi gaya jongkok menjadi gaya gunting yang dianggapnya lebih efektif untuk lompat tinggi.

Halaman:
Editor: Intan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...