Rumus HPP, Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi, dan Tujuannya
HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah pengeluaran dan beban yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk dan jasa.
Singkatnya, HPP merupakan perhitungan dari biaya produksi yang sudah dibagi dengan jumlah produksi yang akan didistribusikan.
Wiwik Lestari dan Dhiyka Bagus Permana dalam bukunya berjudul Akuntansi Biaya dalam Perspektif Manajerial (2017) menjelaskan, bahwa HPP merupakan bagian penting dalam laporan keuangan. Di dalamnya juga termasuk laporan laba rugi tentang penjualan yang telah dilakukan dan dibandingkan dengan biaya pembuatan barang jadi tersebut.
Soemarso melalui Akuntansi Suatu Pengantar (2009) mendefinisikan HPP sebagai harga beli (perolehan) dari barang yang di jual.
Sementara itu, Hery di dalam Akuntansi Dasar (2016) menjelaskan bahwa HPP adalah ketika barang dagangan dijual, nilai dari transaksi penjualan ini akan dilaporkan sebagai pendapatan penjualan dan harga pokok dari barang yang dijual akan diakui sebagai beban.
Lebih lanjut, Wiratna di dalam bukunya, yakni Akuntansi Manajemen (2015) menyatakan bahwa HPP adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual.
Rumus HPP
Untuk menemukan HPP, Anda perlu menghitungnya menggunakan rumus yang akan dijelaskan berikut ini. Di dalam perhitungannya, terdapat total biaya produksi, saldo awal dan akhir persediaan barang dalam produksi.
Berikut rumus HPP yang patut diketahui:
Harga Pokok Produksi (HPP) = Total Biaya Produksi + Saldo Awal Persediaan Barang dalam Produksi – Saldo Akhir Persediaan Barang dalam Produksi
Sementara itu, Hashmicro menjelaskan bahwa untuk menemukan HPP, Anda bisa mengikuti 4 langkah berikut ini:
1. Menghitung penggunaan bahan baku
2. Menghitung biaya produksi lainnya
3. Menghitung total biaya produk produksi
4. Menghitung harga pokok penjualan.
Faktor yang Mempengaruhi HPP
1. Persediaan bahan baku awal
Saldo bahan baku awal merupakan angka yang ada di awal proses produksi. Berguna untuk menghitung banyaknya barang dagangan yang terjual pada satu periode.
Untuk mengetahuinya, Anda bisa mengecek neraca saldo berjalan, neraca awal, atau neraca tahun sebelumnya.
2. Persediaan bahan baku akhir
Jumlah bahan baku akhir berguna untuk mencari selisih persediaannya dari sebelum proses produksi.
Caranya adalah dengan mengurangi jumlah barang jadi yang akan dijual, lalu ditambah dengan pembelian bersih.
Biasanya persediaan atau saldo bahan baku akhir akan dicantumkan pada laporan penyesuaian periode akhir.
3. Pembelian bahan baku
Poin ini meliputi biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan bahan baku yang akan diproses menjadi barang jadi.
Diketahui bahwa metode pembelian bisa secara tunai dan kredit.
Tidak hanya bahan baku, tetapi juga harus dihitung biaya kirim atau jasa angkut. Apabila ada potongan yang diberikan oleh distributor, wajib dihitung.
Jenis-jenis Harga Pokok
Diketahui bahwa tidak hanya HPP, harga pokok memiliki beberapa macam yang diklasifikasikan berdasarkan peruntukannya. Mengutip dari Soemarso (2009), berikut penjelasannya:
1. Harga Pokok Persediaan
Harga pokok persediaan adalah harga beli dari persediaan barang di awal periode ditambah pembelian bersih selama periode yang bersangkutan.
2. Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung tenaga kerja dan biaya overhead pabrik ditambah dengan persediaan dalam proses awal dikurangi dengan persediaan dalam proses akhir.
3. Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan atau HPP didefinisikan sebagai harga beli (perolehan) dari barang yang dijual.
Tujuan dan Manfaat Harga Pokok Penjualan
Menghitung HPP ternyata ada tujuannya, khususnya untuk pihak produsen. Hal ini dijelaskan oleh Prof. Dr. H. J. Van Der Schroeff di dalam bukunya yang berjudul Manajemen dan Organisasi Perusahaan (1985). Berikut penjelasannya.
1. Dasar untuk menetapkan harga di pasar penjualan
2. Menetapkan pendapat yang diperoleh pada penjualan.
Sementara itu pada buku yang berjudul Pengantar Ekonomi Perusahaan (2009), sempat menjelaskan tentang hal demikian. Berikut tujuan dan manfaat HPP menurut Matz Curry dan Frank:
1. Menetapkan biaya menurut barang yang diproduksi berdasarkan prosesnya, termasuk pesanan, satuan atau bagian.
2. Mengontrol pengeluaran yang berhubungan dengan proses produksi, distribusi, atau administrasi perusahaan.
3. Memberi dasar dalam penaksiran biaya barang hasil produksi dan menetapkan harga jual yang menguntungkan.
4. Memberi kemungkinan pada manajemen agar mendasarkan kebijakan operasinya pada keterangan yang diberikan oleh bagian biaya.
Sementara itu, Ais Zakiyudin di dalam Akuntansi Tingkat Dasar Dilengkapi Dengan Akuntansi (2013) menjelaskan bahwa manfaat dan tujuan HPP yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menentukan calon laba yang diinginkan
2. Dengan calon laba yang diinginkan tersebut, dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan harga jual barang dagang.
Demikian penjelasan lengkap mengenai rumus HPP, pengertian, jenis-jenis, faktor yang mempengaruhi, hingga tujuan dan manfaatnya.