Arti Surat Al Maun dan Penjelasan Lengkapnya

Ghina Aulia
10 April 2023, 15:01
Arti surat Al Maun.
Unsplash
Ilustrasi, Al Quran.

Al Maun merupakan salah satu surat ke-107 di dalam Al Quran yang artinya “barang yang berguna.” Al Maun termuat di dalam Juz ke-30.

Al Maun yang diturunkan di Kota Mekkah. Maka dari itu, Al Maun tergolong ke dalam surat Al Makkiyah. Demikian juga dengan jumlah ayatnya yang relatif sedikit dibanding Al Madaniyah.

Surat ini terdiri atas tujuh ayat. Al Maun cenderung mudah dihafalkan, mengacu pada jumlah ayatnya yang tidak banyak.
Terkait dengan hal itu, kali ini Katadata.co.id akan membahas tentang arti surat Al Maun. Berikut penjelasannya.

Ayat dan Arti Surat Al Maun

أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ

a ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ

fa żālikallażī yadu”ul-yatīm

Artinya: Itulah orang yang menghardik anak yatim,

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ

wa lā yaḥuḍḍu ‘alā ṭa’āmil-miskīn

Artinya: Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ

fa wailul lil-muṣallīn

Artinya: Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,

ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

allażīna hum ‘an ṣalātihim sāhụn

Artinya: (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,

ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ

allażīna hum yurā`ụn

Artinya: Orang-orang yang berbuat riya,

وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ

wa yamna’ụnal-mā’ụn

Artinya: Dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Tafsir Singkat Surat Al Maun

Al Maun membahas tentang orang-orang yang tidak mau menolong menggunakan barang berguna. Meski begitu, tafsir tentang surat ini relatif beragam dari para ulama.

Melansir Muslim, sebagian ulama menyampaikan bahwa Al Maun merujuk pada mereka yang enggan membayar zakat. Sebagian lainnya berpendapat, Al Maun membahas tentang orang-orang yang tidak taat.

Tak hanya itu, beberapa ulama juga ada yang menafsirkan surat ini bercerita tentang orang yang enggan meminjamkan barang kepada orang lain. Tepatnya ketika orang tersebut sangat membutuhkan.

Terdapat hadits yang menjadi rujukan tafsir tersebut. Sebagaimana yang diriwayatkan Abu Daud berikut ini.
كُنَّا نَعُدُّ الْمَاعُونَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَارِيَةَ الدَّلْوِ وَالْقِدْرِ.

“Kami menganggap al maa’uun di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang berkaitan dengan ‘aariyah (yaitu barang yang dipinjam) berupa timba atau periuk.” (HR. Abu Daud no. 1657, hasan kata Syaikh Al Albani)

Pada ayat pertama, potongan ayat tersebut berarti “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan hari pembalasan?” Hal ini secara langsung membahas tentang karakteristik orang yang ingkar terhadap hari pembalasan.

Merangkum dari Rumaysho, terdapat empat hal yang merujuk pada ayat tersebut. Termasuk di antaranya yaitu الدين” (ad diin) dalam ayat di atas, ada empat pendapat: (1) hukum Allah, (2) hari perhitungan, (3) hari pembalasan dan (4) Al Qur’an. Demikian kata Ibnul Jauzi dalam kitab tafsirnya, Zaadul Masiir (9: 244). Jadi ayat tersebut bisa bermakna orang yang mendustakan hukum Allah, hari perhitungan, hari pembalasan atau mendustakan Al Qur’an.

Sementara itu, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin di dalam tafsirnya tentang kata ad diin pada surat ini. Ia menyampaikan bahwa ad diin merujuk pada orang-orang yang ingkar terhadap hari akhir. Sebagaimana yang termuat di dalam surat As Saffat ayat 16-17 berikut ini:

أَءِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَٰمًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ

A iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamab'ụṡụn

Artinya: Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan (kembali)?

أَوَءَابَآؤُنَا ٱلْأَوَّلُونَ

A wa ābā`unal-awwalụn

Artinya: Dan apakah bapak-bapak kami yang telah terdahulu (akan dibangkitkan pula)"?

Tak hanya dua ayat tersebut, ayat mengenai hari pembalasan juga termuat di dalam Surat Yasin. Berikut bunyinya.

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِىَ خَلْقَهُۥ ۖ قَالَ مَن يُحْىِ ٱلْعِظَٰمَ وَهِىَ رَمِيمٌ

Wa ḍaraba lanā maṡalaw wa nasiya khalqah, qāla may yuḥyil-'iẓāma wa hiya ramīm
Artinya: Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?"

Berdasarkan arti Surat Al Maun, terdapat berbagai pembahasan lainnya yang secara langsung menyinggung tentang orang-orang yang menghardik anak yatim. Sementara pada ayat ketiga, “dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.”

Tafsir dari ayat tersebut disinyalir membahas tentang orang-orang yang tidak memiliki rasa prihatin dan peduli terhadap anak yatim. Sementara itu, agama Islam menganjurkan umatnya senantiasa memperhatikan mereka yang tidak lagi memiliki orang tua, tepatnya yang belum dewasa.

Selain itu, juga merujuk pada mereka yang tidak memiliki rasa kasihan kepada fakir miskin. Padahal sudah jelas bahwa fakir miskin sangat membutuhkan. Di dalam ayat ini, orang-orang yang dimaksud, enggan memberikan pertolongan kepada mereka.

Demikian penjelasan mengenai arti surat Al Maun dan pembahasan beberapa ayatnya secara garis besar. Dari tafsir-tafsir singkat di atas, ditekankan bahwa umat Muslim sebaiknya mengamalkan hal yang sebaliknya agar tidak ingkar terhadap kuasa Allah SWT.

Editor: Intan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...