Contoh Pengangguran Friksional, Penyebab, Dampak dan Jenisnya
Contoh pengangguran friksional dalam kehidupan sehari-hari cukup beragam. Pengangguran friksional umumnya terjadi karena, antara keterampilan pencari kerja dan penyedia kerja tidak sesuai.
Seseorang yang tidak bekerja biasanya mengalami hambatan seperti letak geografis dan kurangnya informasi lain. Tidak hanya itu, pengangguran friksional terjadi karena seseorang berhenti dari pekerjaan sebelumnya demi pekerjaan yang lebih baik.
Penyebab Pengangguran Friksional
Sebelum masuk ke pembahasan contoh pengangguran friksional, berikut beberapa penyebab pengangguran friksional:
1. Orang yang Baru Lulus
Orang yang lulusan sekolah menengah atas atau sarjana tidak selalu langsung memperoleh pekerjaan dengan mudah. Mereka harus mencari pekerjaan dengan keras, melamar di beragam tempat hingga menemukan pekerjaan yang cocok.
2. Orang yang Bertransmisi Sementara
Orang yang pindah tempat dari kota A ke kota lain menjadi bagian pengangguran friksional karena saat pindah tidak mudah langsung bekerja di tempat lain. Hal ini membutuhkan waktu untuk menemukan pekerjaan baru.
3. Karyawan yang Berhenti Bekerja
Karyawan yang berhenti bekerja merupakan penyebab pengangguran friksional berikutnya untuk mencari pekerjaan lebih baik.
4. Karyawan yang Mengundurkan Diri dengan Alasan Personal
Pengangguran friksional bisa terjadi pada karyawan yang berhenti bekerja karena alasan personal seperti hamil, sakit dan lainnya.
5. Proses Rekrutmen yang Lama
Ketika melamar pekerjaan, biasanya ada beberapa tes saat rekrutmen karyawan. Proses ini berlangsung cukup lama, mulai dengan tes tulis, tes wawancara hingga negosiasi. Dalam situasi seperti ini, seseorang bisa disebut sebagai pengangguran friksional.
Contoh Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional akan terus terjadi dalam dunia perekonomian, berikut beberapa contohnya:
• Seorang sarjana Psikologi terpaksa menganggur karena tidak ada lowongan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan keterampilan yang dimiliki olehnya.
• Seseorang mengundurkan diri dari perkerjaan karena memiliki niat untuk mencari pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya.
• Lulusan sekolah menengah atas ingin langsung melanjutkan kerja tanpa kuliah dan mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya, yaitu sebagai lulusan sekolah menengah yang tidak memiliki pengalaman.
Dampak Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional terus berlangsung tanpa adanya solusi dan kemauan untuk bekerja. Hal ini tentunya menimbulkan dampak pengangguran, di antaranya:
• Terjadi kemiskinan
• Ada banyak tindakan kriminal
• Terjadi demonstrasi
• Pendapatan pajak menjadi berkurang
• Menurunnya aktivitas perekonomian
Jenis-jenis Pengangguran
Pengangguran terbagi menjadi beberapa jenis jika digolongkan berdasarkan sifat dan penyebabnya, berikut penjelasannya:
1. Pengangguran Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, jenis pengangguran terbagi atas:
• Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional biasa terjadi karena perlu waktu mendapatkan pekerjaan. Hal ini bisa terjadi pada lulusan baru yang sedang mencari pekerjaan atau karyawan yang telah mengundurkan diri dan mencari pekerjaan baru.
• Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman yaitu mereka yang memiliki pekerjaan tetapi hanya bisa dilakukan dalam waktu tertentu. Misalnya pekerja panen saat padi sudah memasuki waktu dituai. Mereka ini bekerja pada batas waktu tertentu.
• Pengangguran Konjungtur
Pengangguran konjungtur merupakan suatu keadaan saat banyak orang kehilangan pekerjaan akibat perubahan ekonomi. Hal ini bisa berdampak pada kegiatan ekonimi masyarakat dan gejolak sistem perekonomian.
• Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi terjadi karena perkembangan tekonologi yang semakin pesat seperti adanya robot yang mengambil alih pekerjaan manusia.
• Pengangguran Struktural
Perubahan bentuk ekonomi suatu wilayah atau negara bisa menimbulkan pengangguran struktural. Dengan kata lain, adanya perubahan dari barang dan jasa keinginan pelanggan yang tidak bisa dipenuhi oleh anggota tenaga kerja.
• Pengangguran Voluntary
Pengangguran voluntary merupakan pilihan seseorang untuk tidak bekerja secara sukarela. Pengangguran jenis ini menjadi salah satu pilihan yang diambil oleh beberapa orang karena tidak ada keinginan untuk bekerja.
2. Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya
Pengangguran berdasarkan penyebabnya terbagi atas:
• Setengah Pengangguran
Setengah pengangguran merupakan mereka yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu. Mereka biasanya bekerja hanya satu atau dua hari dalam satu minggu saja.
• Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka merupakan mereka yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan. Mereka yang tidak mencari pekerjaan bisa terjadi karena mungkin merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan.
• Pengangguran Terselubung
Pengangguran terselubung merupakan pekerja yang berhasil mendapatkan pekerjaan dalam bidang tertentu. Namun merasa tidak cocok dengan ilmunya sehingga berdampak pada produktibvitas kerja rendah.
Dampak Psikologis Pengangguran
Pengangguran bisa menimbulkan dampak psikologis seperti depresi, rasa cemas dan stress. Kondisi ini bisa terjadi saat seseorang mengalami pengangguran dalam jangka waktu lama.
Pengangguran menjadi isu yang kompleks dan harus segera ditangani dengan serius.Sebab bisa berdampak pada kondisi mental seseorang, mengganggu keseimbangan emosi dan berdampak pada interaksi sosial.
Untuk mengatasi dampak yang timbul dari pengangguran membutuhkan upaya dari pemerintah maupun masyarakat. Tidak hanya menciptakan lapangan kerja yang bermutu dan banyak, perlu juga sejumlah program pemberdayaan ekonomi untuk mendapat akses ke pasar kerja dan meningkatkan keterampilan.
Bisa disimpulkan contoh pengangguran friksional terjadi karena adanya ketidaksesuaian keterampilan antara pemberi kerja dan penyedia kerja. Kebanyakan mereka yang menganggur merupakan lulusan baru yang sedang mencari pekerjaan.