Survei: 77% Tenaga Kerja Profesional Indonesia Pertimbangkan Resign

Intan Nirmala Sari
17 September 2022, 09:57
tenaga kerja, pekerjaan
Robert Walters

Tren aksi pengunduran diri tenaga kerja secara masal tengah terjadi di beberapa negara. Bahkan, survei yang dirilis perusahaan perekrutan profesional, Robert Walters mencatat 77% tenaga kerja profesional di Indonesia mempertimbangkan untuk mengundurkan diri atau resign.

Dilihat dari preferensi para tenaga kerja profesional di Indonesia, survei menyebutkan juga menyebutkan 45 % pekerja lainnya mengaku belum akan mengundurkan diri. Alasan utama yang menahan mereka, tidak lain karena belum menemukan pekerjaan yang cocok (56 % responden), kurangnya peluang pekerjaan di bidang yang mereka tekuni (23 %), hingga kekhawatiran akan keamanan status pekerjaan di perusahaan baru (21 % responden).

Selain itu, rekan kerja dan budaya kerja suportif juga dianggap sebagai indikator penting bagi tenaga kerja profesional di perusahaan, menurut satu dari dua responden (45 %). Disusul oleh kompensasi dan tunjangan (44 %), serta peraturan kerja yang fleksibel (34 %).

Adapun bagi karyawan yang sedang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, 80 % dari mereka mengaku terbuka untuk berubah pikiran jika kondisinya tepat. Gaji, menjadi faktor vital dalam mengubah keputusan, dengan detil yaitu; kenaikan gaji (37 %), perubahan tanggung jawab pekerjaan (25 %), dan promosi (23 %).eberapa temuan lain dari responden Indonesia:

  • 77% pekerja mempertimbangkan untuk mengundurkan diri pada 2021, tetapi 62% pekerja tidak nyaman untuk berhenti tanpa pekerjaan baru.
  • Kesenjangan Persepsi (Perception Gap): Hingga 59 % perusahaan mengatakan mereka telah mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan karyawan, 34 % tenaga kerja profesional mengaku tidak menyadari akan upaya itu.
  • Beberapa faktor seperti kenaikan gaji, perubahan tanggung jawab pekerjaan, dan promosi tetap menjadi  kunci penting mempertahankan talenta lokal terbaik.

Country Manager Robert Walters Indonesia, Eric Mary mengatakan kalauperusahaan perlu mengemas kisah mereka dengan baik, membangun komunikasi dan interaksi yang transparan dan akuntabel kepada para karyawan.

"Hal ini semata-mata perlu dilakukan agar setiap karyawan merasa dihargai dan menumbuhkan kepercayaan mereka untuk terus bertahan dalam jangka panjang,” kata Mary dalam keterangan resminya, Kamis (15/9).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...