Tencent Terapkan Teknologi Pengenalan Wajah untuk Anak di Tiongkok

Fahmi Ahmad Burhan
8 Juli 2021, 11:14
ilustrasi PUBG tencent
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
ilustrasi PUBG

Raksasa teknologi asal Tiongkok Tencent, menyiapkan sistem patroli tengah malam atau midnight patrol agar pemain gim di bawah 18 tahun berhenti sebelum larut malam. Pengembang gim Player Unknown's Battleground (PUBG) ini menggunakan teknologi pengenal wajah atau face recognition untuk membuat sistem tersebut.

Sistem tersebut bekerja dengan cara mengidentifikasi wajah pemain gim. Ada ketentuan sebelum bermain gim, pemain mesti mendaftar dan melakukan identifikasi wajah. Rekaman identifikasi wajah tersebut akan menjadi database perusahaan.

Selanjutnya, ketika larut malam teknologi pengenal wajah akan mengeluarkan pemain yang teridentifikasi di bawah 18 tahun dari aplikasi gim. Pada tahap awal, lebih dari 60 aplikasi gim Tencent akan menerapkan sistem tersebut. Jika ada pemain di atas 18 tahun tidak sengaja dikeluarkan dari aplikasi, pemain bisa masuk lagi dengan melakukan pemindaian wajah lain.

Tencent menyatakan, sistem tersebut dibuat agar mencegah anak di bawah umur bermain hingga larut malam. Teknologi itu juga dirancang agar anak di bawah umur tidak bisa menyamar sebagai orang dewasa.

"Kami akan melakukan pemeriksaan wajah untuk akun yang terdaftar dengan nama asli, dan yang telah diputar selama jangka waktu tertentu di malam hari,” kata Tencent dalam keterangan resminya dilansir dari Gizmod, Rabu (7/7).

Sayangnya, sistem ini hanya berlaku di Tiongkok. Sebab, Tencent membuat sistem ini seiring dengan aturan pemerintah Tiongkok terkait batasan bermain gim bagi anak.

Pada 2019, pemerintah Tiongkok memperkenalkan aturan agar anak muda tidak kecanduan gim. Dalam aturan disebutkan bahwa anak di bawah 18 tahun dilarang bermain gim antara pukul 10 malam hingga pukul 8 pagi. Waktu bermain gim untuk anak pun maksimal 90 menit di hari kerja.

Meski begitu, sebelum ada peraturan, Tencent sudah lebih dahulu menguji coba teknologi pengenalan wajah di akhir 2018. Teknologi itu diuji coba untuk pemain gim yang dipilih secara acak. Gim yang dimainkan yakni Honor of Kings. 

Bisnis gim menjadi penyumbang utama pendapatan Tencent. Pada kuartal pertama, bisnis gim ini menyumbang 32% total pendapatan Tencent. Sedangkan, pendapatan Tencent mencapai ¥ 135,3 miliar atau US$ 21 miliar (Rp 301 triliun) di kuartal pertama tahun ini. Angka itu naik 25% secara tahunan (year on year/yoy).

Tahun ini Tencent berencana meluncurkan 60 lebih judul gim baru. Jumlah itu meningkat dari produksi tahun lalu yakni 40 judul gim. Perusahaan berencana meluncurkan versi mobile dari League of Legends dan Pokemon yang bekerja sama dengan Nintendo akhir tahun ini.

Pengembang gim Player Unknown's Battleground (PUBG) juga menggandeng Microsoft untuk menerbitkan judul gim baru pekan lalu. Studio game online milik Tencent, TiMi, menjalin kemitraan dengan perusahaan gim di bawah naungan Microsoft, Xbox Games.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...