Karier dan Karya Rachmat Kaimuddin sebelum Hengkang dari Bukalapak

Intan Nirmala Sari
29 Desember 2021, 18:06
Ilustrasi CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin, pengganti Achmad Zaky.
instagram/@mrachmatk
Ilustrasi CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin, pengganti Achmad Zaky.

CEO alias Direktur Utama Bukalapak, Rachmat Kaimuddin mengundurkan diri dari jabatannya. Hal itu menyusul pernyataan Corporate Secretary Bukalapak, Perdana A Saputro pada Rabu (29/12).

Rachmat menjadi salah satu “kunci” yang memuluskan langkah Bukalapak bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BUKA tahun ini. Adapun dalam keterbukaan informasi BEI, manajemen perusahaan telah menerima surat permohonan pengunduran diri Rachmat, kemarin (28/12).

“Permohonan pengunduran diri tersebut, akan dilakukan dengan memerhatikan ketentuan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Perdana dalam keterbukaan informasi hari ini (29/12).

Di samping itu, Perdana juga menjelaskan tidak terdapat dampak kejadian, informasi atau fakta material yang akan memengaruhi kegiatan usaha. Begitu juga dengan kelangsungan usaha perusahaan BUKA tersebut.

“Mengingat, penyampaian keterbukaan informasi ini merupakan pemenuhan kewajiban berdasarkan Peraturan OJK tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten, atau Perusahaan publik,” ujarnya.

Rachmat Gantikan Zaky

Sebelumnya, nakhoda Bukalapak ditempati Achmad Zaky selaku founder alias pendiri perusahaan e-commerce yang identik dengan warna merah tersebut. Zaky kemudian mundur dari posisi CEO Bukalapak dan digantikan pria 42 tahun dengan nama lengkap Muhammad Rachmat Kaimuddin pada Januari 2021.

Dalam perjalanannya yang singkat di Bukalapak, Rachmat berkontribusi cukup banyak dalam perkembangan e-commerce ini, hingga menjadi unicorn. Selama bekerja di Bukalapak, Rachmat juga fokus menggaet lebih banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). BUKA juga telah menggaet 8,7 juta warung dan agen per Oktober 2021.

Tak sampai di situ, Bukalapak juga menyediakan beragam layanan baru layaknya aplikasi super atau Super App, seperti Gojek dan Grab. Produk anyar ini di antaranya agregator logistik, pencarian hunian, konsultasi hukum, teknologi finansial (fintech) hingga Agen Penjual Reksa Dana (APERD).

Gencar melakukan pengembangan bisnis, Bukalapak juga meluncurkan unit bisnis yang bergerak sebagai penyelenggara fintech dan APERD, yakni Buka Investasi Bersama (BIB). Sebelumnya, Bukalapak juga sudah menyediakan jasa pembelian reksa dana melalui BukaReksa sejak akhir 2016. Layanan tersebut juga sudah digunakan ratusan ribu lebih investor pemula.

Di bawah kepemimpinan Rachmat, Bukalapak juga bekerja sama dengan Grab dan Elang Mahkota Teknologi (Emtek) membuat program ‘Kota Masa Depan’ atau Kolaborasi Nyata untuk Masa Depan. Ketiganya membangun ‘Kota Masa Depan’ di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Oktober (14/10). Kemudian di Solo, Jawa Tengah pada pekan ini (23/12).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan, Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...